TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan telah mengevaluasi penyerapan anggaran terhadap Organisasi Perangkat Dearah (OPD). Termasuk RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.
“Dari evaluasi itu pengerjaan riil di lapangan telah menunjukkan tren baik. Meskipun belum mencapai 100 persen,” singkat Bupati Bulungan Syarwani, kemarin (13/5).
Meski saat ini rumah sakit masih berbenah, namun untuk ketersediaan tenaga kesehatan menjadi pekerjaan rumah bagi pemkab yang perlu dituntaskan. Pasalnya, di rumah sakit saat ini masih sangat kekurangan tenaga kesehatan dan dokter bedah.
Beberapa fasilitas penunjang di rumah sakit dinilai sudah dimiliki. Tapi, kendalanya dokter yang menangani pasien masih kurang. Hal itu pun dibenarkan Direktur RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor Surya Tan. “Untuk dokter penyakit dalam, yang siaga selama 24 jam kita belum punya. Untuk tambahan itu sementara masih disekolahkan hanya saja belum selesai,” terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan dokter penyakit dalam, dengan melayangkan surat ke kementerian. Dengan harapan, lanjut Surya Tan, ada tugas perbantuan dari kementerian. Mengingat, dokter bedah di rumah sakit saat ini hanya satu orang.
“Untuk mendapatkan dokter bedah penyakit dalam agak sulit. Tapi kita tetap berusaha melengkapi kekurangan itu,” ujarnya.
Pembenahan rumah sakit yang dilakukan, sebagai upaya untuk meningkatkan tipe. Saat ini, rumah sakit tersebut masih tipe C. Menurut Surya Tan, rumah sakit tipe C itu hanya memenuhi 100 tempat tidur. Sementara, RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor sudah menambah 200 lebih tempat tidur untuk pasien.
“Dengan naiknya tipe rumah sakit, berpengaruh terhadap pengajuan DAK (Dana Alokasi Khusus) kemungkinan bisa lebih besar,” ungkapnya.
Berkaitan keluhan masyarakat dengan sistem antrean yang cukup panjang. Surya Tan pun tidak menampiknya. Karena memang penduduk di Bulungan setiap hari meningkat. “Makanya, kami saat ini masih terus berbenah dan meminta dukungan Bupati Bulungan,” tutupnya. (*/mts/uno)
