Tak Kunjung Sembuh, Nekat Gantung Diri

- Senin, 16 Mei 2022 | 20:00 WIB
DIDUGA DEPRESI: Korban bunuh diri yang diturunkan warga saat tergantung di pohon dengan tali yang menjerat leher.
DIDUGA DEPRESI: Korban bunuh diri yang diturunkan warga saat tergantung di pohon dengan tali yang menjerat leher.

TANJUNG SELOR – Kurun waktu seminggu ini, warga Bulungan digegerkan dengan kasus bunuh diri dengan cara gantung diri.

Pada Jumat lalu (13/5), pria berusia 27 tahun gantung diri di pohon. Yang terjadi di RT 70 RW 26 Jalan Padaelo, Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Kecamatan Tanjung Selor. Kejadian serupa pun terjadi di Jalan Gunung Daeng RT 17 Kecamatan Bunyu, Minggu (15/5), pukul 11.00 Wita.

Korban yang diketahui bernama Sapril ditemukan warga setempat, mengakhiri hidup dengan gantung diri di pohon durian. Dugaan sementara, pria berusia 37 tahun nekat mengakhiri hidup karena depresi dengan penyakit lambung yang dideritanya.

Berdasarkan keterangan saksi mata Syukur Andrian, sekitar jam 10.30 Wita melihat dari jendela rumah. Ada orang gantung diri di kebun belakang rumah milik Halis Cado, merupakan orangtua korban. “Setelah melihat ada orang gantung diri, Syukur Andrian mendatangi Fiki untuk meminta pertolongan ke warga sekitar. Setelah melihat wajah korban, diketahui yang gantung diri Sapril. Kemudian, Syukur mendatangi keluarga korban,” terang Kasat Reskrim Polres Bulungan Iptu Muhammad Khomaini, kemarin (15/5).

Keterangan dari orangtua korban, anaknya mengalami penyakit lambung dan terakhir menjalani pengobatan di RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor pada Maret lalu. Dari pihak rumah sakit, memberitahukan untuk kontrol setiap dua minggu sekali. Bahkan, Halis menyarankan untuk tetap tinggal di Tanjung Selor tapi Sapril menolak. 

“Selama proses penyembuhan, korban ini sering depresi di rumah. Karena sudah tidak tahan dengan sakit yang dialaminya dan tidak bisa bekerja,” tutur Khomaini.

Karena menderita sakit, korban masih mengonsumsi obat dari rumah sakit. Bahkan, pada pukul 07.00 Wita, Halis masih melihat Sapril duduk di depan rumah. Akan tetapi, setelah beberapa jam Halis mendapati kabar anaknya sudah meninggal gantung diri di lahan miliknya. 

“Berdasarkan keterangan yang kami dapat, korban depresi karena penyakit lambung. Sehingga korban melakukan bunuh diri dengan gantung diri di pohon,” ungkapnya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi. Diketahui selain memiliki riwayat penyakit lambung, korban di rumah tinggal bersama orang tua. 

“Keluarga korban bersepakat untuk di visum luar. Karena keluarga meminta segera dimakamkan. Keluarga korban tak bersedia dilakukan autopsi karena ingin di makamkan hari ini (kemarin, Red),” pungkasnya. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X