TARAKAN - Kecelakaan laut melibatkan speedboat non reguler 278 Expres mesin 300 PK dengan speedboat mesin 40 PK, terjadi di perairan depan Pelabuhan Tengkayu I SDF, sekira pukul 17.30 Wita, Senin lalu (16/5).
Speedboat 278 Expres dalam kondisi tidak membawa penumpang, ingin menuju ke pangkalan di Pelabuhan Tengkayu. Sementara speedboat 40 PK membawa beberapa basket (keranjang) diduga berisi kepiting. Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Polairud Iptu Jamzani mengatakan, SB 278 Expres dengan motoris Awis berangkat dari Pelabuhan Kulteka, Bulungan sekira pukul 16.40 Wita dengan tujuan Tarakan.
Saat sudah mendekati Pelabuhan Tengkayu I, baru saja melewati speedboat lain yang melintas. Tapi, Awis menabrak speedboat mesin 40 PK warna putih dengan motoris Abdul Hakim.
“Di belakang SB 278 Expres ada SB Berkah 88, sekitar 20 meter. Sempat mendahului SB Tri Putri yang di depannya. Speedboat yang mesin 40 PK ada di belakang SB Tri Putri langsung menabrak SB 278 Expres dari arah samping kanan,” terangnya, Selasa (17/5).
Akibatnya SB 278 Expres miring, sedangkan sepeedboat bermesin 40 PK terbalik dan seluruh penumpang ikut terjatuh ke laut, termasuk motoris. Awis sempat terjun ke laut, untuk membantu proses evakuasi penumpang. Termasuk membantu motoris speedboat mesin 40 PK. Tapi, dua penumpang Fahri (12) dan Rapik (15) belum ditemukan hingga pencarian kemarin sore.
Pencarian dilakukan tidak hanya dari Polair Polres Tarakan. Tetapi juga melibatkan Ditpolairud Polda Kaltara, SAR Tarakan maupun dibantu keluarga korban. “Korban selamat, motoris speedboat 40 PK terkena benturan saat tabrakan langsung berhasil ditemukan. Saat ini masih dirawat di RSUD dr H Jusuf SK,” ungkapnya.
Penyelidikan kasus kecelakaan laut ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 3 orang saksi. Termasuk terhadap motoris speedboat mesin 40 PK dan dua orang anak buah kapal SB Berkah 88. Pihaknya, masih mendalami keterangan semua motoris kapal yang berada di lokasi kejadian.
“Kalau keterangan motoris, baru dari tambak di Pulau Tias mau pulang ke Tarakan. Kejadiannya masih sore sebenarnya dan belum gelap. Padahal semua kapalnya satu arah. Nanti kami dalami kembali. Motoris speedboat 40 PK masih kami coba mintai keterangan, sementara ini masih di rumah sakit,” bebernya.
Sementara itu, Kepala SAR Tarakan Amiruddin mengatakan, pencarian dari tim gabungan di lapangan sejak Senin malam hingga pukul 18.00 Wita. Tapi hasilnya masih nihil, dua penumpang yang terjatuh ke laut belum ditemukan. Dalam proses pencarian, pihaknya sudah menggunakan alat aquaeye. Untuk bisa mendeteksi keberadaan korban dengan echosounder, namun belum terlihat.
“Kondisi alam di sekitar perairan Tarakan khususnya di depan Pelabuhan Malundung dan Pelabuhan Tengkayu, pergerakan arusnya cukup deras. Apalagi kalau air pasang dan surut,” tuturnya.
Terlebih lagi, dari kejadian sekira pukul 17.30 Wita, pihaknya baru menerima informasi sekira pukul 19.30 Wita. Ada delay satu jam lebih yang menurut analisanya, kemungkinan korban terbawa arus. Namun, jika melihat dari arus biasanya memutar, datang dan kembali lagi.
“Keterlambatan informasi, adanya delay ini juga jadi penghambat. Waktu kami dapat informasi sudah malam, ada rintangan, pandangan yang tidak bisa tertutup. Beda dengan siang hari,” pungkasnya. (sas/uno)
