Karena Kasus Ini, Perketat Pintu Masuk Keluar Bulungan

- Rabu, 18 Mei 2022 | 19:32 WIB
CEGAH PMK: Pemkab Bulungan minta balai karantina perketat pintu masuk pengiriman hewan.
CEGAH PMK: Pemkab Bulungan minta balai karantina perketat pintu masuk pengiriman hewan.

TANJUNG SELOR – Pengawasan pintu masuk dan keluar Bulungan, khususnya untuk pengiriman daging dari luar daerah agar diperketat. Mengingat, akhir-akhir ini marak ditemukannya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi. 

Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Bulungan dan Balai Kesehatan Hewan. Sebagai langkah antisipasi dan pencegahan masuknya virus PMK. 

“Mengingat pada Juni mendatang, kita akan merayakan Idul Adha. Kita harapkan hewan yang masuk ke Bulungan bisa benar-benar dilakukan pemeriksaan melalui Balai Karantina hewan,” pinta Bupati Bulungan Syarwani, Selasa (17/5). 

Di Bulungan setiap hari raya, masih mengandalkan bahan baku sapi lokal milik peternak. Seperti didatangkan dari Kecamatan Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas dan wilayah sekitarnya. Hanya saja, yang perlu dilakukan antisipasi berupa ternak yang didatangkan dari luar daerah. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Bulungan Achmad Yani mengungkapkan, timnya telah melakukan kegiatan pencegahan PMK bersama Balai Veteriner Banjar Baru dari Kalimantan Selatan, pekan lalu. Kegiatan tersebut dengan pengambilan sampel darah hewan sapi peternakan di Tanjung Palas Utara,  Tanjung Selor dan Tanjung Palas. 

Terkumpul 45 sampel dan ini masih dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. “Kepada para peternak di Bulungan supaya sebisa mungkin tidak mendatangkan ternak dari luar terlebih dahulu. Jangan sampai di Bulungan temukan kasus serupa,” harapnya. 

Untuk di Kabupaten Tana Tidung (KTT) dipastikan belum ditemukan adanya virus PMK pada ternak. Hal ini disampaikan Plt Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan KTT Rudi. Langkah preventif sudah sejak dini dilakukan, dengan mengambil sampel ternak. Termasuk edukasi kepada masyarakat, khususnya pada peternak mengenai gejala klinis PMK dan upaya penanggulangan. Melalui pelayanan kesehatan hewan  dan ternak. 

“Balai Veteriner Banjar Baru, telah lakukan tracing dengan mengambil sampel darah ternak sapi dan kambing. Untuk memastikan status kesehatan ternak dan hasilnya diupayakan keluar dalam minggu ini. Semoga KTT tetap zonasi biru terhadap wabah PMK ini,” singkatnya. (*/mts/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X