Cegah Ancaman di Bandara

- Jumat, 20 Mei 2022 | 21:34 WIB
PENCEGAHAN: Kepala Bandara Juwata Tarakan Agus Priyanto yang ditemui usai rapat komite keamanan penerbangan.
PENCEGAHAN: Kepala Bandara Juwata Tarakan Agus Priyanto yang ditemui usai rapat komite keamanan penerbangan.

UNTUK peningkatan keamanan di area bandara, seluruh stakeholder diundang Bandara Juwata Tarakan untuk sosialisasi keamanan bandara, Kamis (19/5).

Kepala Bandara Juwata Tarakan Agus Priyanto mengatakan, sosialisasi yang dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 211 tahun 2020 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional.

“Jadi kalau Undang-Undang masalah penerbangan dan PM merupakan terkait keamanan penerbangan nasional,” terangnya.

Pihaknya harus melakukan rapat komite keamanan penerbangan. Dari rapat komite itu, pihaknya ingin mendapatkan saran dan masukan dari seluruh stakeholder terkait. Perihal keamanan penerbangan. Dari masukan tersebut, akan menuangkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP), menanggulangi permasalahan yang terjadi di Bandara Juwata Tarakan.

“Contohhya, kalau ada ancaman terorisme, bom dan ada pembajakan, kami dari bandara hanya memiliki SOP dilevel hijau dan kuning. Kalau kondisi menjadi merah kami tidak memiliki SOP. Kami mendapat masukan dari TNI/Polri, agar memiliki SOP untuk mengantisipasi ancaman itu,” tuturnya.

Ia berharap, dengan rapat komite akan ada SOP yang didapatkan dan dituangkan, dalam program keamanan bandara. Sehingga pada saat ada kejadian yang tidak terduga terjadi. Maka pihaknya sudah siap menghadapi dan mengambil langkah yang tepat. Selain ada langkah antisipasi yang sudah disusun, maka ada latihan yang akan diadakan oleh pihaknya.

“Kalau kita tidak berlatih menghadapi ancaman. Maka pada saat ada ancaman, kita akan bingung. Siapa dan berbuat apa kita akan bingung,” ungkapnya.

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, pihaknya belum ada melakukan latihan untuk menanggulangi ancaman yang terjadi pada area bandara. Sehingga memastikan untuk latihan akan segera dilakukan dan melibatkan semua stakeholder.

“Apabila bandara digunakan bersama TNI AU, kondisi hijau dan kuning maka saya sebagian leader. Namun apabila kondisi menjadi merah, maka saya serahkan kepada TNI/Polri untuk menghandel. Karena kami tidak punya kemampuan untuk menghadapi kondisi yang demikian,” pungkasnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X