TANJUNG SELOR - Di sela kunjungannya ke Kalimantan Utara (Kaltara) dalam melakukan pemantauan ke Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning - Mangkupadi, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional (TPE-PSN) Kementerian PUPR RI, Suheriyatna menyempatkan melihat-lihat areal perkebunan dan peternakan sapi di daerah Jelarai Selor. Tepatnya di pinggir jalan poros trans Kalimantan.
Di lokasi seluas kurang lebih 65 hektare tersebut, telah dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman produktif. Di antaranya, lada, kelapa, enau (pinang), serta berbagai macam buah-buahan.
Tak hanya itu, di lokasi tersebut juga dimanfaatkan untuk peternakan sapi. Ada berbagai macam jenis sapi dikembangkan di kawasan itu. Mulai dari Limousin, Simmental, hingga sapi Bali.
“Saya dengan peternak ini sudah mengenal sejak lama. Semenjak saya masih Kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara. Dulu ada puluhan ekor yang dikembangkan dan telah berhasil. Yang besar-besar sudah dijual, sekarang ini anak-anak hasil dari indukan,” terang Suheriyatna, Sabtu lalu (21/5).
Dia mengaku, sangat mendukung peternak di Bulungan. Bahkan Kaltara pada umumnya. Menjadi peternak, menurutnya, merupakan usaha yang potensi untuk dikembangkan.
“Kebutuhan pangan, yang salah satunya daging akan terus meningkat. Untuk itulah saya sangat mensupport mereka, agar semakin berkembang besar,” harapnya.
Suheriyatna menambahkan, peternakan dengan perkebunan di lokasi itu saling berkaitan. Dari kotoran sapi dan berbagai campurannya dijadikan pupuk organik. Digunakan untuk memupuk berbagai tanaman yang ada di areal tersebut.
“Tanaman-tanaman di sini subur, karena pakai pupuk organik yang dihasilkan dari peternakan. Di sini ada ratusan pohon durian, lada dan lainnya. Saya lihat itu sangat bagus,” tuturnya. (uno2)