Banjir melanda Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Total ada 11 desa yang terendam cukup parah.
“Banjir yang mengepung rumah warga sejak malam hari tepatnya pukul 23.00 WIB tersebut mengakibatkan sedikitnya 625 Kepala Keluarga (KK) atau 2.963 jiwa terdampak,” kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5).
11 desa terdanpak antara lain Desa Belayan, Putat, Malinau Seberang, Pulau Sapi, Luso, Salap, Singai, Malinau Kota, Pelita Kanan, Respen Tabu, dan Tanjung Kerankang.
Tim reaksi cepat BPBD Malinau mendata, selain 625 unit rumah warga yang terdampak, banjir juga melandan 12 unit sarana ibadah, 8 unit sarana pendidikan, 1 unit sarana kesehatan, 4 unit perkantoran dan 2 unit balai adat. Tinggi Muka Air (TMA) berkisar 20 hingga 150 cm.
“Tim dibantu TNI/Polri beserta Dinas Sosial dan para relawan telah mendistribusikan bantuan logistik kepada korban terdampak. Kondisi terkini di lokasi kejadian, debit air masih tinggi dan cenderung naik. Namun warga masih enggan mengungsi dan bertahan di rumah masing-masing,” jelas Abdul.
Sementara itu BMKG melalui telah mengeluarkan peringatan dini agar waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang hingga Rabu (25/5) mendatang. Wilayah dengan potensi hujan tersebut antara lain Malinau Selatan, Lumbis, Malinau, Tana Lia, Kayan Hilir, Sungai Boh, Peso, Pujungan, Tana Tidung, Tanjung Palas Timur, Tarakan, Nunukan, Bunyu, Tanjung Selor dan sekitarnya. (jpc)