TANJUNG SELOR - Dua perusahaan yang memegang Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) atau sebelumnya dikenal dengan nama KIPI dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan memiliki keterkaitan.
PT Kayan Hydro Energy (KHE) dan PT Indonesia Strategis Industri (ISI) berafiliasi, untuk membangun dua PSN yang akan saling menguntungkan. Direktur Operasional PT KHE sekaligus menjabat Direktur PT ISI Khairony saat ditemui media ini, mengaku kedua perusahaan itu berafiliasi. Kata dia, kerja sama akan dimaksimalkan. Pihaknya menyiapkan produk dari sektor hulu berupa energi listrik. Di sektor hilir berupa pasar untuk memasarkan tenaga yang dihasilkan pada agenda pengembangan KIHI.
“PLTA Sungai Kayan ini, disiapkan untuk memasok listrik di KIHI. Di mana listriknya akan dimanfaatkan oleh PT ISI,” terangnya, Rabu (25/5).
Hulu dan hilir disiapkan, di mana green energy untuk green industri. Dengan saling bekerjasama, pihaknya memastikan ketersediaan tenga listrik yang disiapkan PLTA nantinya bisa terserap. Terkait kesiapan instalasi ketika sudah produksi energi. Masih perlu melakukan komunikasi lebih lanjut dengan PLN.
Namun dipastikan untuk bendungan 1 dengan kapasitas 900 megawatt akan diserap oleh PT ISI sebagai perusahaan yang berada di KIHI. Kemudian, jaringan transmisi melalui Tanjung Selor, akan melewati gardu PLN.
“Konstruksi jaringannya bisa kami yang bangun atau PLN kemudian kami sewa. Ini yang belum selesai,” imbuhnya.
Ia optmis, proses perizinan bisa lebih cepat tuntas. Sehingga progres pengembangan bisa dipercepat. Berbeda dengan PLTA yang perizinannya cukup lama. Dua proyek tersebut bisa memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat. “Sebelumnya ini terkendala pada proses perizinan. Namun saya yakin bisa terselesaikan. Baik itu PLTA maupun KIHI,” tutupnya. (fai/uno)
