KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kaltara akan melakukan koordinasi dengan Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos.
KPU RI telah memiliki komisioner yang baru, pada April lalu dilantik. Sebagai upaya sukseskan Pemilu 2024, koordinasi diperlukan, khususnya kepada Korwil Kaltara. KPU RI dan jajaran KPU Provinsi se-Indonesia pun melaksanakan konsolidasi nasional (Konsolnas), untuk membahas persiapan pemilu.
“Kami harap, Ketua Divisi Data dan Informasi KPU RI itu dapat menyelesaikan berbagai persoalan data pemilih di Kaltara. Khususnya persoalan data pemilih yang notabene berada di wilayah perbatasan,” jelas Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami, Jumat (27/5).
Sebelum menjabat komisioner di KPU RI, Betty Epsilon Idroos sering melakukan komunikasi dengan KPU Kaltara. Apalagi, sebelumnya menjabat Ketua KPU DKI. Bahkan pernah melakukan studi banding ke Kaltara pada Pilkada 2015 lalu.
“Mudah-mudahan persoalan terkait data di perbatasan bisa diselesaikan,” harapnya.
Mengenai data pemilih, Komisioner KPU Kaltara Divisi Perencanaan Data dan Informasi Maimunah menerangkan, daftar pemilih memang mengalami perubahan. Tercatat, pada DPB sebelumnya se-Kaltara ada 429.215 pemilih. Setelah dilakukan pemutakhiran DPB, ada 429.518 pemilih. Artinya, ada penambahan kurang lebih 303 pemilih.
Dalam melakukan pendataan juga cukup banyak kendala. Pihaknya tidak bisa langsung memasukan data yang tidak memenuhi syarat (TMS) dengan sembarangan.
“Harus dilakukan berdasarkan bukti yang ada. Data juga harus valid, perlu bekerjasama dengan stakeholder terkait. Misalnya data kematian, tidak bisa dinyatakan TMS jika belum dibuktikan dengan adanya surat kematian,” tuturnya. (fai/uno)
