Tetap Semangat..!! Pelajar Arungi Banjir Demi Ikut OSN

- Sabtu, 28 Mei 2022 | 20:32 WIB
TETAP SEMANGAT: Pelajar SMAN I Sembakung yang rela mengarungi banjir demi bisa ikut pelaksanaan OSN.
TETAP SEMANGAT: Pelajar SMAN I Sembakung yang rela mengarungi banjir demi bisa ikut pelaksanaan OSN.

NUNUKAN - Puluhan pelajar SMAN I Sembakung di Kabupaten Nunukan nekat berenang dan berangkat di pagi hari. Agar bisa ikut Olimpiade Sains Nasional (OSN), di tengah bencana banjir yang masih terjadi. 

Mereka menanggalkan seragam sekolah dan memasukkan dalam tas lalu dibungkus plastik. Seragam baru dikenakan ketika sampai di sekolah. “Kami punya 24 pelajar yang ikut OSN. Beberapa dari pelajar kami berangkat dengan berenang ke jalur kapal. Pihak sekolah mendayung kapal menjemput mereka,” ujar Kepala SMAN I Sembakung, Rohani, Jumat (27/5).

Perjuangan para peserta OSN di SMAN 1 Sembakung, membuat Rohani terharu. Tidak hanya berenang, sejumlah pelajar yang tinggal di Desa Tagul, minta diantar bapaknya pada pukul 04.00 Wita. Pasalnya, butuh waktu dua jam menuju sekolah. Orang tua murid biasa pergi bekerja mencari nafkah setelah Subuh.

“Begitu saya sampai sekolah, mereka bertanya makanan. Karena mereka belum makan sejak pukul 4.00 Wita Subuh. Akhirnya kita alokasikan anggaran sekolah untuk pembelian konsumsi,” ungkapnya. 

Rohani mengakui, sekolah harus mengeluarkan sekitar Rp 500 ribu untuk sewa perahu dayung. Demi menjemput peserta OSN. Sekolah juga menganggarkan pembelian bensin 20 liter, untuk genset karena listrik padam akibat banjir.

“Kita ini sedih dan senang bersamaan. Kita melihat bagaimana perjuangan pelajar untuk ikut OSN. Itu jadi penyemangat dan evaluasi kinerja para guru di pelosok ini,” tuturnya. 

Sejak banjir melanda Sembakung pada 20 Mei lalu, sekolah sudah meliburkan muridnya. Namun, adanya OSN pada 24–25 Mei, tentu tidak bisa diabaikan. Sekolah berupaya dengan segala daya, agar peserta bisa ikut dan membuktikan kemampuan mereka di kancah nasional.

Sekolah selalu menekankan semangat belajar dan persaingan sehat. Keterbatasan sarana yang ada, justru harus dijadikan alasan pembuktian. Bahwa anak-anak di tapal batas memiliki mutu dan kompetensi yang bisa diadu, dengan pelajar di kota-kota besar. 

Dari 24 pelajar peserta OSN, 2 pelajar untuk bidang ekonomi dan kimia tidak bisa ikut. Keduanya tinggal di daerah cukup jauh dari sekolah. Sementara arus sungai cukup deras dan tantangannya jiram.

Banjir kali ini, mengakibatkan 9 rombel di SMAN 1 Sembakung terendam. Selama ini, banjir selalu datang tiba-tiba, dan berakibat kerusakan pada sarana prasarana sekolah. Salah satu contoh, kerusakan 3 unit computer dari total 40 unit yang dimiliki sekolah.

“Tapi kerusakan bukan karena terendam banjir. Tapi karena sering dipindahkan ke tempat aman, supaya tidak terkena banjir,” katanya. 

Beruntung, sekolah ini memiliki gedung bantuan Provinsi Kaltara dengan 3 rombel. Yang dibangun dengan struktur panggung. Di gedung inilah, OSN dilaksanakan. Kondisi Sembakung yang selalu kebanjiran dalam waktu lama, menjadi kekhawatiran.

Terlebih pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang dijadwalkan 6 Juni nanti. Musibah banjir selalu mengakibatkan listrik terputus, jaringan internet tidak stabil dan membuat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak bisa dilaksanakan. 

“Kita sampaikan kondisi ini ke Provinsi. Jika masih banjir karena cuaca tidak menentu, kalau bisa UN kita lakukan dengan sistem manual atau PBT (Paper Based Test),” harapnya. (*/dzl/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X