NTP Kaltara Menurun

- Jumat, 3 Juni 2022 | 20:32 WIB
ALAMI PENURUNAN: NTP pada Mei lalu sesuai catatan BPS Kaltara mengalami penurunan 2,08 persen.
ALAMI PENURUNAN: NTP pada Mei lalu sesuai catatan BPS Kaltara mengalami penurunan 2,08 persen.

TANJUNG SELOR - Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara mencatat hasil pemantauan harga-harga pedesaan di empat kabupaten pada Mei 2022. Hasilnya, NTP (Nilai Tukar Petani di Kaltara turun 2,08 persen. 

NTP pada Mei lalu menurun dibandingkan April, dari 110,94 menjadi 108,63. Artinya, petani mengalami defisit atau penurunan daya beli. Disebabkan harga yang petani terima mengalami penurunan lebih cepat, daripada harga yang dibayar.

“Penurunan NTP Mei lalu dipengaruhi menurunnya empat NTP di subsektor pertanian. Yakni, subsektor tanaman pangan turun 0,15 persen, subsektor hortikultura 1,76 persen, tanaman perkebunan rakyat 8,43 persen, dan peternakan 0,06 persen. Sedangkan subsektor perikanan naik 0,09 persen,” jelas Kepala BPS Kaltara Tina Wahyufitri, kemarin (2/6). 

Dari Indeks Harga yang Diterima Petani (It), dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Pada Mei, It turun 1,92 persen dibanding It April dari 119,39 persen menjadi 117,09 persen. Hal itu menunjukkan bahwa, tingkat harga produksi pertanian pada Mei mengalami penurunan secara rata-rata 17,09 persen terhadap produk yang sama.

Menurut Tina, penurunan It pada Mei disebabkan turunnya It pada dua subsektor pertanian. Yaitu, subsektor hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat. Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), juga dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan. Khususnya petani, merupakan bagian terbesar dari masyarakat pedesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. 

Pada Mei, Ib Kaltara naik 0,16 persen bila dibanding Ib April dari 107,61 persen menjadi 107,78 persen. “Peningkatan Ib terjadi karena IKRT (Indeks Konsumsi Rumah Tangga) naik 0,15 persen. Serta IBPPBM (Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal) naik 0,19 persen. Peningkatan Ib terjadi di semua subsektor pertanian,” tutupnya. (fai/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X