TANJUNG SELOR – Sebanyak 18 pejabat yang akan menempati Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama telah dilantik Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, di Ruang Serbaguna Gedung Gabungan Dinas, Senin (6/6).
Sejak pelaksanaan tahapan seleksi terbuka (Selter) selesai, Gubernur mengakui beberapa kali mengalami intervensi. Hal itu bukan hanya datang dari orang luar. Bahkan dari istrinya sendiri. Namun Gubernur tetap menegaskan, yang menentukan adalah dirinya sebagai pejabat tertinggi di Pemprov Kaltara.
“Sempat ada intervensi, masukanlah, kenapa harus ini dan itu. Kenapa yang ini yang itu. Saya tak tidur untuk memutuskan segera, sampai jam 3 jelang subuh tadi (kemarin, Red),” ungkap Zainal.
Ia juga telah mengklarifikasi, panitia selter tidak mengulur waktu. Panitia maupun pemerintah tidak pernah mengurangi atau memperpanjang seleksi. “Saya tekankan, dalam rekrutmen ini semua pansel sudah melakukan sesuai prosedur,” tegasnya.
Jika ada yang menyimpang atau ada diketahui transaksional akan digugurkan, bahkan pidanakan. “Saya tekankan seleksi ini secara profesional. Jika dalam berjalannya waktu saya tahu ada transaksional sebelumnya. Maka akan saya pidanakan, meski telah dilantik,” ungkapnya.
Terhadap 18 pejabat yang terpilih, Zainal menekankan untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab. Termasuk bisa menunjukkan progres dan kinerja, yang nantinya akan dievaluasi. Evaluasi dilakukan setelah 3-6 bulan menjalankan tugas memimpin OPD.
“Jika tak ada progres, kemajuan, perubahan, dan inovasi yang mereka buat. Maka harus mundur. Artinya harus punya keberanian untuk melakukan perubahan,” pesan Gubernur.
Ia menegaskan tidak ada toleransi. Sebab sudah diberikan waktu untuk bekerja dan memperlihatkan kinerja. Dalam satu jabatan diposisikan dan dipercayakan, harus bisa memberikan bukti, sanggup menjalankan jabatan tersebut. Sesuai dengan pakta integritas yang dibacakan, maka sudah seharusnya dipatuhi.
“Sekecil apapun perubahan harus bisa dilakukan. Saya yakin mereka mampu melaksanakan tugasnya,” harap Zainal. (fai/uno)