Buah Mangrove Belum Termanfaatkan

- Sabtu, 18 Juni 2022 | 20:44 WIB
OLAHAN MANGROVE: Warga Desa Ardi Mulyo mengikuti pelatihan untuk mengembangkan olahan mangrove menjadi produk unggulan.
OLAHAN MANGROVE: Warga Desa Ardi Mulyo mengikuti pelatihan untuk mengembangkan olahan mangrove menjadi produk unggulan.

TANJUNG SELOR - Mangrove bukan hanya jenis tanaman biasa. Ada berbagai manfaat bisa dikelola, bahkan menjadi berbagai produk. Seperti kopi, lulur dan produk lainnya. 

Olahan mangrove itupun mulai dimanfaatkan warga Desa Ardi Mulyo, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan. Salah satu program daerah, yakni one village one product, yang saat ini tengah dilakukan desa tersebut. Buah dari pohon mangrove saat ini belum termanfaatkan, padahal bernilai ekonomis jika dimaksimalkan. 

Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Ardi Mulyo Yosran Efendi menjelaskan, selain mendorong ekonomi desa, masyarakat harus kreatif dalam mengolah mangrove menjadi produk UMKM. Saat ini bersama sejumlah stakeholder, Desa Ardi Mulyo mengembangkan olahan mangrove. 

“Kita lakukan pelatihan untuk warga desa. Agar bisa memproduksi olahan mangrove. Harapan kita, tak hanya berhenti dilihat sebagai kegiatan pemberdayaan. Tapi benar-benar dilihat sebagai peluang, yang lebih murah dan ramah lingkungan untuk perawatan tubuh salah satunya,” jelasnya, Jumat (17/6). 

Hal ini pun dapat mendongkrak nilai ekonomi masyarakat setempat. Apalagi, memiliki produk lokal di desa, masyarakat bisa memanfaatkannya. 

Sementara itu, Direktur Perkumpulan Lingkar Hutan Lestari (PLHL) Wastaman mengungkapkan, ada sekitar 90 hektare luas hutan mangrove di Desa Ardi Mulyo. Sekitar 8 kilometer jalur sungai dipenuhi buah mangrove, yang belum dimanfaatkan. 

Padahal dari buah-buah mangrove itu, bisa dijadikan berbagai olahan panganan hingga produk kecantikan. Dari hasil pemetaan lapangan, ada dua jenis buah mangrove yang bisa diolah di desa tersebut. Yakni Rhizopora, berupa buah mangrove yang bisa diolah menjadi kopi dan bermanfaat untuk kesehatan serta stamina. 

Kemudian ada jenis Cylocarpus, bisa menjadi bahan olahan produk kecantikan, baik untuk masker maupun lulur. “Jika diolah secara maksimal produk ini harusnya jadi potensi besar yang ekonomis bagi Desa Ardi Mulyo. Produk lulur dari buah mangrove memiliki kandungan hingga SPF 50. Artinya dapat mengatasi salah satunya flek di wajah, dari sengatan sinar matahari,” ungkapnya. 

Di lain pihak, Bupati Bulungan Syarwani mendukung adanya pengembangan UMKM. Khususnya dalam hal mengolah mangrove menjadi beberapa produk. Olahan dari buah mangrove yang selama ini tidak disangka bisa menjadi kopi.

“Produk kopi mangrove bisa dikembangkan untuk Bulungan,” imbuhnya.

Ia menyadari, ada kopi dengan bahan bakunya buah mangrove. Jika diolah, dikembangkan dan dikoordinir secara baik, bisa menjadi produk unggulan desa. Potensi yang ada di desa satu dan desa lain juga berbeda. “Desa lain juga harus memiliki produk unggulan yang realistis dan dikembangkan UMKM. Sehingga perekonomian desa bisa mandiri,” harapnya. (fai/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X