TIDENG PALE – Pelabuhan Kuliner yang berada di Desa Sedulun, Kabupaten Tana Tidung (KTT), masih belum difungsikan. Mengingat, masih ada beberapa pengerjaan yang belum dirampungkan.
Apabila pengerjaan dirampungkan, konsep Pelabuhan Kuliner tersebut menggunakan sistem buka tutup. Pelabuhan yang lama di Tideng Pale ini tetap dibuka untuk non reguler. Meskipun kondisi saat ini tidak representatif. Namun, tetap dipergunakan untuk keberangkatan penumpang.
“Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kita manfaatkan Pelabuhan Kuliner dulu,” terang Bupati KTT Ibrahim Ali, belum lama ini.
Pelabuhan Kuliner belum rampung 100 persen, bahkan akan menggeser ponton di pelabuhan yang lama. Dengan kondisi demikian, pemerintah daerah belum membuka untuk umum. Artinya, hanya bisa digunakan untuk keberangkatan dan kedatangan penumpang.
“Saat penumpang berangkat maupun datang, kita tutup kembali,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KTT Herson melalui Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Keselamatan Dikdadus Pito menambahkan, memang rencana awal bakal geser ponton atau tempat sandar speedboat ke Pelabuhan Kuliner.
Tetapi, saat praktik di lapangan maish ada kesulitan karena menunggu air pasang biar mudah ditarik menggunakan kapal. “Rencana awal pontonnya yang digeser dan langsung digunakan. Ternyata saat diujicoba, ternyata tidak pas dengan kondisi air pasang surut,” tuturnya.
Dishub berusaha untuk mencari solusi lain, dengan membangun tangga lebih dulu. Sebagai upaya safety agar keselamatan masyarakat terjamin. Dishub menargetkan pekan depan dimulai pengerjaan pemasangan kayu untuk penahan bodi kapal saat bersandar.
“Intinya safety di Pelabuhan Kuliner belum siap, sehingga belum bisa dioperasikan. Pengerjaan itu memerlukan waktu paling lambat dua pekan. Karena akan dipasang safety sederhana terlebih dahulu,” tuturnya. Penempatan Pelabuhan Kuliner sifatnya reguler. Untuk non reguler tetap dilayani di pelabuhan lama, sambil diupayakan perbaikan. (*/mts/uno)