TANJUNG SELOR – Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2022 hingga memasuki pertengahan Juni ini, belum mencapai 50 persen.
Sejak awal 2022, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara sudah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk genjot realisasi APBD. Mengingat, sejumlah proyek sudah mulai berjalan.
Kepala BKAD Kaltara Denny Harianto mengakui, realisasi APBD 2022 sudah di angka 33 persen. Berdasarkan laporan terakhir yang diterima pada akhir Mei lalu. “APBD kita tahun ini sebesar Rp 2,3 triliun. Kita berharap bisa digenjot,” ungkapnya, Selasa (21/6).
Realisasi yang mendominasi berupa belanja modal. Belanja modali, meliputi belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan serta aset tak berwujud. Meski belanja modal yang mendominasi. Namun, pihaknya tetap meminta agar OPD bisa menggenjot belanja-belanja lainnya.
Penyerapan belanja pemerintah, tidak akan sempurna merata sepanjang tahun. Sebab, tingkat belanja pada triwulan I-II, biasanya paling rendah. Namun akan terus meningkat di triwulan III-IV.
“Penyerapan anggaran di OPD diminta tetap maksimal setiap triwulan. Sejauh ini realisasi anggaran di setiap OPD cukup baik dan dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Namun, ada juga Belanja Tidak Terduga (BTT), salah satu persiapan anggaran penanganan Covid-19. Disiapkan untuk pemilihan ekonomi, jaring pengaman sosial dan untuk kesehatan. “Untuk anggaran Covid-19, sudah direalisasikan. Yang pasti ini semua kita upayakan bisa meningkat realisasinya,” ujarnya. (fai/uno)