Dorong Ekspor Melalui Kaltara, Bisa Lebih Hemat Ongkos Perjalanan dan Waktu

- Senin, 27 Juni 2022 | 11:30 WIB
BISA DIMAKSIMALKAN: Hasil sumber daya alam di Kaltara tidak kalah dibandingkan daerah lain. Pintu ekspor dari Kaltara pun semakin terbuka, selain itu bisa menghemat bujet.
BISA DIMAKSIMALKAN: Hasil sumber daya alam di Kaltara tidak kalah dibandingkan daerah lain. Pintu ekspor dari Kaltara pun semakin terbuka, selain itu bisa menghemat bujet.

Rumput laut jadi salah satu yang mulai diekspor langsung dari Kaltara ke luar negeri. Namun, saat ini beberapa produk sumber daya alam (SDA) dan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kaltara yang diekspor keluar negeri harus melalui daerah lain terlebih dulu.

 

TARAKAN–Menanggapi itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltara Ahmad Syamsir Arief menyatakan, dari dulu proses ekspor langsung bisa dilakukan dari Kaltara langsung ke beberapa negara. Namun, hasil SDA dan produk UMKM Kaltara terkendala dengan kuantitas produk. "Dari jumlah produk UMKM tidak mencukupi untuk diekspor langsung. Sehingga harus dibawa dulu ke Makassar, Surabaya, atau Jakarta. Jadi bergabung dulu dengan produk yang ada di daerah lain," ungkapnya, Minggu (26/6).

Menurut dia, dengan letak geografis perairan Kaltara yang berbatasan langsung dengan beberapa negara, jarak tempuh semakin dekat. Seharusnya kondisi tersebut bisa dimanfaatkan pemerintah daerah. Bahkan Arief menyebut, Kaltara bisa menjadi titik kumpul bagi produk dari daerah lain untuk diekspor keluar negeri. Misalnya, SDA atau produk UMKM dari beberapa provinsi di seluruh Kalimantan dan Sulawesi, dikumpulkan di Kaltara, kemudian dikirim langsung keluar negeri.

"Kalau perlu dari pemerintah daerah bisa membentuk satgas yang mengurusi itu. Jadi dari satgas yang akan berkoordinasi dengan provinsi terdekat. Sehingga Kaltara bisa dijadikan titik poin seperti Makassar dan Surabaya. Kaltara itu dekat dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan," jelasnya.

Dengan dekatnya jalur tempuh, biaya pengiriman barang keluar negeri juga akan lebih murah. Saat ini sudah banyak hasil SDA dan produk UMKM Kaltara yang diekspor keluar negeri. Namun, surat keterangan asal barang bukan dari Kaltara, lantaran sudah transit ke daerah lain terlebih dahulu.

"Mudah-mudahan ekspor langsung rumput laut terus berlanjut. Karena memang bukannya dari produksi kita, tapi berkaitan juga dengan dari pelayaran armada. Karena ekspedisi juga tidak mau rugi dengan membawa barang sedikit," tuturnya.

Adanya Pelabuhan Malundung di Tarakan, sangat representatif untuk dijadikan titik kumpul barang yang ada untuk diekspor keluar negeri. Selama ini, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, agar ekspor langsung dari Kaltara bisa terwujud. "Jadi poin utamanya harus peningkatan produksi. Kedua harus beragam, karena tidak mungkin rumput laut semua yang diekspor satu kapal, namun harus beberapa produk. Jadi, satgas yang dibentuk pemprov penting, untuk berkoordinasi dengan provinsi lain yang produknya melalui Makassar atau Surabaya, bisa melalui kita," tutupnya. (kpg/sas/dra/k8)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB
X