Masuk Hutan Kota Ini, Hanya Dibikin Satu Akses

- Jumat, 1 Juli 2022 | 20:51 WIB
MULAI DIBENAHI: Kolam yang terdapat di kawasan Hutan Kota Bunda Hayati bakal digunakan untuk event di kalangan kawula muda Tanjung Selor.
MULAI DIBENAHI: Kolam yang terdapat di kawasan Hutan Kota Bunda Hayati bakal digunakan untuk event di kalangan kawula muda Tanjung Selor.

TANJUNG SELOR - Hutan Kota Bunda Hayati Tanjung Selor dikonsep seperti Kebun Raya, tentu menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan. Sejumlah fasilitas dan akses perlu dipikirkan. 

Kepala Badan Perencanaan Daerah, Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Bulungan Iwan Sugianta mengakui, pemkab tengah mempersiapkan fasilitas dan akses Hutan Kota Bunda Hayati. Untuk aksesnya, direncanakan memiliki dua akses. Sebagai pintu masuk dan keluar. Hal itu perlu dipikirkan secara matang, sebab pintu masuk Hutan Kota Bunda Hayati hanya memiliki satu pintu yang digunakan sebagai pintu masuk dan keluar. 

“Aksesnya sekarang ini, hanya ada satu melalui pintu dari Jalan Sengkawit. Jadi kita akan membuat pintu masuk dan akses di sisi lain. Dengan badan jalan yang sudah dibuka, rencananya jalan akan ditambah panjangnya menuju arah gunung. Yang langsung tembus ke Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bulungan,” terangnya, Kamis (30/6).

Bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, hal tersebut telah diskusikan. Nantinya akan dicoba membuka akses jalan menuju Disparpora Bulungan. Sehingga hutan kota yang akan menjadi Kebun Raya itu, memiliki dua akses pintu. Namun masih akan dibahas lebih jauh, di mana yang menjadi pintu masuk dan keluar.

“Kita belum bisa tentukan, pintu masuk di tempat semua atau yang saat ini. Kemudian untuk keluar di Disparpora Bulungan, atau sebaliknya. Perlu pembahasan lagi dengan sejumlah pihak terkait,” tuturnya.

Selain itu, mengubah status Hutan Kota menjadi Kebun Raya, perlu persiapan lainnya. Serta perlu koordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Terutama untuk perubahan Detail Engineering Design (RED) kawasan tersebut. Dalam pengembangannya, pemkab akan menggandeng pihak swasta melalui CSR yang ada. 

Pihak swasta akan dilibatkan untuk membangun fasilitas pendukung, nantinya diperkenankan untuk menggunakan logo atau brand masing-masing. “Hal itu juga akan ditekankan oleh BRIN kepada pihak CSR. Tapi dalam pengembangannya kita tetap dengan konsep awal. Hutan Kota ini sebagai tempat pariwisata, edukasi dan konservasi. Akan tetap melekat meskipun sudah menjadi Kebun Raya nantinya,” bebernya. 

Beberapa fasilitas pendukung saat ini dibangun, seperti oleh DPUPR pembangunan embung dan juga akses di depan Hutan Kota. Selanjutnya akan dilakukan pembukaan jalan menuju Disparpora, sekitar 250-300 meter. 

“Ketika aksesnya sudah dibuka, maka nanti disisi kiri dan kanan jalan bisa dijadikan sebagai tempat perkemahan,” imbuhnya. 

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bulungan Ismail mengakui, sebelumnya juga memastikan dalam pengembangan Hutan Kota itu sudah memiliki masterplan. Namun ke depan perlu disesuaikan kembali, ketika status berubah menjadi Kebun Raya. 

“Nanti kita sesuaikan, tapi statusnya kita ubah dulu. Melalui BRIN akan dampingi kita, dan tetap dengan konsep pembangunan yang sudah ada,” singkatnya. (fai/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X