Rumput Laut Kaltara Sudah Diekspor, Sayangnya Terkendala Kuantitas Produk

- Jumat, 1 Juli 2022 | 20:54 WIB
POTENSI MENJANJIKAN: Hasil rumput laut berpeluang untuk bisa diekspor langsung dari Kaltara ke luar negeri.
POTENSI MENJANJIKAN: Hasil rumput laut berpeluang untuk bisa diekspor langsung dari Kaltara ke luar negeri.

HASIL kelautan berupa rumput laut, sudah mulai diekspor langsung dari Kaltara ke luar negeri. Tapi saat ini, beberapa produk Sumber Daya Alam (SDA) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kaltara yang diekspor ke luar negeri harus melalui daerah lain terlebih dahulu.

Menanggapi ini, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltara Ahmad Syamsir Arief menyatakan, dari dulu proses ekspor langsung bisa dilakukan dari Kaltara ke beberapa negara. Hanya saja, hasil SDA dan produk UMKM Kaltara terkendala kuantitas produk. 

“Dari jumlah produk UMKM tak mencukupi untuk diekspor langsung. Sehingga harus dibawa dulu ke Makassar, Surabaya dan Jakarta. Jadi bergabung dulu dengan produk yang ada di provinsi lain,” terangnya, belum lama ini. 

Menurutnya, letak geografis perairan Kaltara yang berbatasan langsung dengan beberapa Negara. Maka jarak tempuh semakin dekat. Seharusnya kondisi tersebut bisa dimanfaatkan pemerintah daerah. Bahkan Arief menyebutkan, Kaltara bisa menjadi titik kumpul bagi produk dari daerah lain, untuk diekspor ke luar negeri. Misalnya SDA atau produk UMKM dari beberapa provinsi di seluruh Kalimantan dan Sulawesi. Dikumpulkan di Kaltara, kemudian akan dikirim langsung ke luar negeri. 

“Kalau perlu dari pemerintah daerah bisa membentuk Satgas yang mengurusi hal itu. Jadi dari Satgas ini yang akan berkoordinasi dengan provinsi terdekat. Sehingga Kaltara bisa dijadikan titik poin, seperti Makassar dan Surabaya. Kita ini dekat dari Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan,” jelasnya.

Dengan dekatnya jalur tempuh, maka biaya pengiriman barang ke luar negeri akan lebih murah. Saat ini sudah banyak hasil SDA dan produk UMKM Kaltara yang diekspor ke luar negeri. Namun surat keterangan asal barang bukan dari Kaltara lagi. Lantaran sudah transit ke daerah lain terlebih dahulu. 

“Mudah-mudahan ekspor langsung rumput laut ini bisa terus berlanjut. Karena ini bukannya dari produksi kita. Tapi berkaitan dengan dari pelayaran armada. Karena ekspedisi tidak mau rugi dengan membawa barang sedikit,” tuturnya.

Pelabuhan Malundung ada di Tarakan, sangat repsentatif dijadikan titik kumpul barang yang akan diekspor ke luar negeri. Selama ini, pihaknya sudah melakukan beberapa berupaya untuk berkoordinasi. Agar ekspor langsung dari Kaltara bisa terwujud. 

“Jadi poin utamanya harus peningkatan produksi. Kedua harus beragam, karena tidak mungkin rumput laut semua yang diekspor satu kapal, namun harus beberapa produk. Jadi Satgas yang dibentuk Pemerintah Provinsi itu penting, untuk berkoordinasi dengan provinsi lain yang produknya melalui Makassar atau Surabaya, bisa melalui kita,” harapnya. (sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X