Sempat Alami Kekeringan, Hujan Bantu Embung Ada Air Lagi

- Sabtu, 2 Juli 2022 | 21:18 WIB
PASOKAN AIR: Ketersediaan air di Embung Binalatung bertambah 86 sentimeter, Jumat (1/7).
PASOKAN AIR: Ketersediaan air di Embung Binalatung bertambah 86 sentimeter, Jumat (1/7).

CURAH hujan tinggi pada malam hari sejak Rabu (29/6) hingga Kamis(30/6), cukup membantu pasokan air di Embung Binalatung. Sebelumnya ketersediaan air di embung, sempat mengalami kekeringan.

Direktur Perumda Air PDAM Tirta Alam Kota Tarakan Iwan Setiawan mengatakan, saat ini kondisi Embung Binalatung akhirnya terisi. Setelah sebelumnya beberapa hari mengalami kekeringan. Hujan yang mengguyur Kota Tarakan menaikan air di embung sekitar 86 sentimeter. 

“Makanya dinyalakan lagi alatnya, karena sempat mati 3-4 hari lalu. Mudahan saja hujan terus, termasuk listrik di Indulung terpasang,” tuturnya, Jumat (1/7).

Dengan kondisi hujan yang mengguyur Tarakan, diperkirakan bisa bertahan hingga empat hari ke depan. Keterlambatan pasokan air sebelumnya berdampak pada pelanggan di Kecamatan Tarakan Timur dan sebagian Tarakan Tengah. Sementara pasokan air Tarakan Barat dan Tarakan Utara, masih lancar.

Selain berharap dengan air hujan, sumber air baku diharapkan dari Embung Indulung. Namun listrik untuk memompa air belum ada. “Padahal kami sudah siapkan pompa 200 liter per detik,” imbuhnya.

Kondisi Embung Binalatung saat ini hanya mengandalkan air tampungan dan tidak memiliki sungai. Namun pihaknya mendapat alternatif pasokan air dari Embung Indulung, yang memiliki sungai dari Hutan Lindung Kota Tarakan dan dengan debit air sekitar 250 liter per detik. 

“Itu yang mau dipompa ke IPA (Instalasi Pengolaan Air) Kampung Satu, tapi listrik tidak tersedia. Padahal alat pompa sudah siap semua,”  ungkapnya.

Ia mengakui, jika kemarau dampaknya, Embung Binalatung bisa mengalami kekeringan. Otomatis, alat pengisap atau penyedot tidak bisa bekerja karena air berada di bawah. “Kalau lubang hisap masih kelihatan maka tidak bisa disedot. Butuh satu meter itu ketinggiannya naiknya,” bebernya.

Air Embung Indulung saat ini belum bisa dimanfaatkan sama sekali, karena tidak ada listrik. Sebab, untuk memompa air menuju Embung Binalatung dari Indulung, membutuhkan tenaga listrik.

“Kalau Indulung sudah aktif bisa kirim 200 liter per detik. Kemudian yang dikirim ke Amal 30 liter per detik dan sisanya kirim ke Kampung Satu. Kalau Embung Binalatung penuh, kita bisa aktifkan  60 liter per detik akan lebih kuat nanti,” pungkasnya. (sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X