TANJUNG SELOR - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Utara (Kaltara), akan tetap mengawasi hewan ternak. Dengan membentuk tim pengawasan.
Kasi Kesehatan Hewan DPKP Kaltara Supardi mengatakan, terus berkoordinasi dengan tim yang ada di kabupaten dan kota. Di tingkat provinsi sudah memiliki tim dan bertugas sejak pekan lalu. Tim melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota, dimana tugasnya memantau hewan ternak yang baru masuk ke Kaltara. Seperti kambing, sapi dan domba.
“Kita pantau terus. Jangan sampai ada yang terkenal penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan itu banyak masuk dari Sulawesi,” terangnya, Jumat (1/7).
Ia memastikan, Kaltara masih bebas dari PMK. Sebab pihaknya terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan tim yang dibentuk. Pencegahan sudah dilakukan dan memperingati peternak. Agar ternak yang masuk ke Kaltara merupakan ternak yang sehat. Hewan ternak pun harus di karantina selama 14 hari.
“Terkait pengawasan hewan kurban, beberapa kabupaten juga membuat surat edaran. Mereka (peternak) harus melaporkan jumlah dan asal ternak yang diperjualbelikan,” pintanya.
Pihaknya tetap mengambil sampel dari hewan ternak secara acak. Misalnya, hewan yang kelihatan lesu dan sedikit ada keluar air liur, maka langsung diambil sampelnya.
“Kita ambil dan lakukan isolasi terhadap hewan ternaknya. Jika ada perkembangan ke arah PMK sampel kita lanjutkan ke pemeriksaan dan sampel dikirim ke Balai Veteriner Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel),” bebernya.
Di Kaltara sampai saat ini belum ada vaksin. Padahal, sudah ada vaksin yang disediakan pemerintah untuk hewan ternak. Namun Kaltara belum mendapatkan vaksin tersebut. (fai/uno)
