Warga Desa Taras Belum Ditemukan

- Senin, 4 Juli 2022 | 10:25 WIB
DILAKUKAN PENCARIAN. Personel SAR Tarakan mencoba menggunakan alat aqua eye dalam pencarian korban diduga tenggelam di Sungai Teluk Sanggan, Kabupaten Malinau, Minggu (4/7).(SAR TARAKAN FOR HRK)
DILAKUKAN PENCARIAN. Personel SAR Tarakan mencoba menggunakan alat aqua eye dalam pencarian korban diduga tenggelam di Sungai Teluk Sanggan, Kabupaten Malinau, Minggu (4/7).(SAR TARAKAN FOR HRK)

TARAKAN - Semion (26) warga Desa Taras RT 002, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau diketahui hilang saat mencari ikan di Sungai Teluk Sanggan sekitar pukul 15.20 Wita, Sabtu (3/7). Hingga saat ini, pencarian terhadap korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Syahril melalui Kasi Operasional dan Kesiapsiagaan, Dede Hariana mengatakan, awalnya pihaknya mendapat informasi dari Ketua Relawan Masyarakat Peduli Bencana (RMPB) Malinau, Anwar bahwa telah hilang korban saat mencari ikan. Korban diketahui mulai beraktivitas mencari ikan sejak Jumat (1/7).

"Jadi di hari Sabtu itu, nelayan setempat sudah tidak melihat korban. Hanya terlihat perahu dan sandal korban. Sehingga relawan dan nelayan mencoba mencari keberadaan korban," jelasnya, Minggu (4/7).

Setelah menerima laporan, pihaknya mencari tahu kebenaran informasi tersebut. Dikhawatirkan korban beraktivitas di suatu tempat. Sehingga pihaknya baru mulai melakukan pencarian sejak kemarin.

Dengan melibatkan lima orang personel SAR Tarakan, satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) dan alat radar ketika ada korban yang tenggelam atau aqua eye. Estimasi waktu dari kantor SAR Tarakan menuju Lokasi Kejadian Perkara (LKP) sejauh 59,14 Nautical Mile (NM) atau selama 4 jam perjalanan laut.

"Dimungkinkan korban ini tenggelam, jatuh dihantam batang pohon atau karena apa, kami juga belum mengerti. Tapi kami tetap melakukan pencarian. Indikasi diterkam buaya kami juga belum bisa pastikan. Kami akan tampung semua informasi dari masyarakat," jelasnya.

Titik pencarian, kata Dede, dilakukan di sekitar LKP dengan menggunakam alat aqua eye. Pihaknya juga membagi tugas pencarian bersama nelayan dan masyarakat sejauh 500 meter dari LKP. Dalam proses pencarian cuaca berawan dan gelombang hingga 1,25 meter tidak mempengaruhi.

Tak hanya di sungai, penyisiran pencarian juga dilakukan di darat. Dari keterangan warga sekitar dan melihat kondisi geografis sungai, dimungkinkan adanya hewan buas seperti buaya.

"Kemungkinan dua faktor (tenggelam atau diterkam binatang buas) itu saja. Kalau untuk faktor arus dan gelombang. Kami upayakan pencarian hingga 3 hari dan dilanjutkan 1 pekan," tegasnya.(sas)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X