TANJUNG SELOR - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara (Kaltara) tengah menyusun dokumen persyaratan, untuk mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik pendidikan tahun 2023.
DAK fisik bidang pendidikan tahun depan direncanakan mencakup revitalisasi sarana prasarana dan pembangunan sekolah baru. Untuk mendukung peningkatan partisipasi siswa dan pembelajaran berkualitas yang inklusif.
Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto mengatakan, sejumlah persyaratan harus dilengkapi dalam pengajuan DAK fisik. Dengan harapan, DAK fisik di bidang pendidikan bisa naik. Ratusan usulan DAK fisik telah diajukan melalui sistem online yang terintegrasi ke pusat.
“Kita sudah mengajukan sekitar 900 lebih usulan DAK fisik pendidikan, untuk tahun 2023,” jelas Teguh, Minggu (3/7).
Pengajuan DAK fisik untuk kebutuhan SMA, SMK dan SLB sederajat. Persyaratan itu termasuk keperluan sertifikat tanah, ruang kelas yang rusak dengan dilengkapi foto sekolah dan ruangan kelas. Usulan DAK fisik mencapai Rp 588,74 miliar.
“Kita yakin, usulan itu dapat diakomodir oleh Pemerintah Pusat. Apalagi, kelengkapan data yang disertakan berdasar pada Dapodik (Data Pokok Pendidikan) Kaltara,” ungkapnya.
Jika tahun ini Disdikbud Kaltara mendapatkan Rp 103,45 miliar. Maka, ditargetkan tahun depan DAK tersebut bisa bertambah. Dengan pengajuan sebesar Rp 588,74 miliar, ia juga memastikan standar pelayanan di bidang pendidikan dapat terpenuhi dan dimaksimalkan.
“Itu kita sedang upayakan melengkapi dokumen yang diperlukan. Kemudian berkoordinasi dengan pusat, serta mengawal usulan itu. Apalagi, sejumlah daerah pasti mengusulkan DAK fisik dengan jumlah yang besar,” ujarnya. (fai/uno)