SAMPAI saat ini jemaah haji asal Tarakan dalam kondisi sehat. Hanya saja ada jemaah yang kelelahan, usai melalui sebagian rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi.
Salah seorang jemaah haji asal Tarakan, Hamid Amren mengakui, jemaah haji asal Tarakan dalam kondisi sehat usai melakukan tawaf ifadah. Tawaf ifadah merupakan salah satu dari rukun haji dan dilakukan bagi jemaah yang telah pulang dari wukuf di Padang Arafah.
Pada 10 Juli lalu, jemaah haji Tarakan dan Kaltara yang tergabung dalam Kloter 7 mendapat jadwal pelontaran Jamarat Ula, Wustha dan Aqabah pada pukul 20.00 Waktu Arab Saudi. Jamarat dalam istilah haji diartikan tempat para jemaah haji melempar jumrah atau melontar jumrah, di tiga lokasi yang beredakatan dalam garis lurus Mina. Masing-masing bernama Ula, Wustha dan Aqabah.
“Kemudian pada 11 Juli, sesuai kebijakan Maktab, jemaah haji asal Tarakan dan Kaltara Kloter 7, pukul 05.99 waktu setempat dan setelah melaksanakan salat Subuh. Kembali mendapat jadwal pelontaran Janarat Ula, Wustha dan Aqabah,” katanya melalui pesan singkat, Selasa (12/7).
Usai melakukan rangkaian wukuf dan pelontaran, lanjut Hamid, diinstruksikan yang fisiknya kurang sehat dan kelelahan untuk mengatur kondisi masing-masing. Ia menegaskan, jemaah haji harus bisa mengatur kondisi fisik karena jemaah Tarakan masih lama menetap di Makkah. Kemudian jemaah gelombang I yang harus segera kembali ke Tanah Air dan juga dari berbagai negara lain yang pulang ke negaranya. Sehingga di Ka’bah sangat penuh sesak.
“Itu juga sedikit menyulitkan karena jemaah kita mempunyai postur relatif lebih kecil. Alhamdulillah jemaah semuanya dalam kedaan baik, walau pasca jamarat sedikit mengalami kelelahan,” ungkapnya
Semua jemaah pun diminta tetap memakai masker. Karena udara sangat panas dan menghindari dari partikel debu di sana. Lebih lanjut, kata Hamid, rangkaian ibadah yang dilakukan sejak 1 Juli lalu. Untuk Kloter 7 salah satunya ada 65 haji asal Tarakan sudah melaksanakan Tawaf dan semua berjalan lancar.
“Seluruh jemaah dalam keadaan baik, meski cuaca sangat panas. Ada jemaah sempat kesasar tetapi telah kembali dengan selamat,” ujarnya.
Nantinya dijadwalkan awal Agustus, baru ke Madinah. Selanjutnya, pada 12 Agustus dari Madinah baru kembali ke Balikpapan lanjut terbang ke Tarakan. “In syaa Allah di Tarakan tiba 13 Agustus 2022,” ujarnya. (sas/uno)
