PENDAMPINGAN terhadap korban pencabulan oleh oknum penjual bakso masih terus dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Tarakan.
“Untuk kasus yang menimpa Bunga (bukan nama sebenarnya). Ia diiming-imingi uang Rp 50 ribu oleh oknum pedagang bakso keliling. Ternyata dia melakukan pelecehan seksual itu sejak Bunga kelas 5 SD. Namanya juga anak-anak, diajak pas masa baligh peralihan dari anak-anak ke remaja kan,” tegas Kepala DP3A-PPKB Tarakan Maryam, Rabu (13/7).
Berdasarkan pengakuan Bunga, awalnya korban dipaksa berhubungan badan dan sempat menangis. Namun, karena diiming-imingi sejumlah uang, akhirnya korban merasa nyaman.
“Jadi teman-teman dari psikologi juga bilang. Kalau sekali anak itu merasakan, maka dia akan mau lagi. Kalau orang kecanduan narkoba, yang ini kecanduan seks. Apalagi diawali dengan paksaan berikutnya dia mencari sendiri,” bebernya.
Korban bersama kedua orangtuanya sempat mendatangi rumah tersangka, untuk melaporkan aksi bejat tersebut. Setelah itu, orangtua langsung mendampingi korban untuk membuat laporan di Polres Tarakan serta melakukan visum.
“Kondisi Bunga saat ini masih sering menangis lantaran takut dengan tersangka. Jadi Bunga itu cerita kalau dulu tangannya di tarik-tarik paksa, tapi dia tidak mau. Orangtuanya serta kakaknya ikut memarahi korban, karena tidak cerita dari awal. Bahkan korban dipukuli, jadi kami kasih paham orangtuanya juga,” ungkapnya.
Orangtua korban sempat panit, karena menunggu korban pulang ke rumah. Hal itu terjadi saat korban berhubungan dengan tersangka. Makanya, beberapa kasus yang ada, sifat anak cenderung menghilang dari rumah. Karena secara tidak langsung kejadian itu membuatnya menjadi kebutuhan.
“Apalagi si anak kan masih di bawah umur dan tidak tahu risiko yang akan terjadi seperti apa,” imbuhnya.
Saat ini, pihaknya masih rutin melakukan pendampingan terhadap Bunga yang tinggal bersama orangtuanya. Korban diketahui masih melanjutkan pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). (sas/uno)