Kumat Lagi..!! Terus Terjadi Pemadaman Listrik di Tarakan, Katanya Gangguan Suplai Energi Primer

- Sabtu, 16 Juli 2022 | 20:51 WIB
PEMBENAHAN: Listrik di Kota Tarakan sejak tiga pekan lalu sering terjadi pemadaman.
PEMBENAHAN: Listrik di Kota Tarakan sejak tiga pekan lalu sering terjadi pemadaman.

TARAKAN - Sejak tiga pekan lalu, listrik di Kota Tarakan kembali sering padam. Banyak penyebab listrik sengaja dipadamkan. 

Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kaltara Aditya Darmawan mengakui, pemadaman disebabkan dua faktor. Yakni, pemadaman terencana dan tidak terencana atau gangguan darurat. 

Menurut dia, sama seperti peralatan listrik di rumah, setiap peralatan listrik harus dipelihara dan maintenance. Lalu pada saat pemeliharaan itulah disebut pemadaman terencana. 

“Kenapa harus padam, agar petugas PLN tidak tersengat aliran listrik. Sehingga dilakukan pemadaman terencana,” jelasnya, Jumat (15/7).

Untuk pemadaman tidak terencana atau gangguan darurat, ada sesuatu yang mengganggu terhadap kelangsungan pasokan energi tersebut. Artinya, jaringan kabel di pohon potensi mengganggu. Sebab, untuk menyalurkan listrik mulai suplai bahan bakar dari gas atau minyak. Kemudian dibakar di pembangkit dan disalurkan ke rumah masyarakat. Sehingga membutuhkan proses yang bisa jadi butuh pemeliharaan dan adanya gangguan.

“Kemudian juga kejadian beberapa pekan lalu. Karena ada gangguan suplai dari energi primer. Misalnya jika tidak ada bensin, maka motor tidak bisa jalan. Begitu juga yang terjadi pada pembangkit PLN,” ungkapnya.

Suplai bahan bakar berasal dari eksternal PLN. Yakni dari Medco dan PEP Bunyu. PEP Bunyu membantu normalnya 6,5 Megawatt (MW) yang dipasok. Sementara Medco memasok 1,3 MW. 

“Medco mengalami penurunan dari 1,3 pressornya, sekarang 0,8 dan ada penurunan. Namun mereka sudah berusaha menaikkan kembali jadi 1,2 MW,” sebutnya.

Faktor alam seperti pohon tumbang, juga menjadi kendala. Pihaknya akan meminta masyarakat yang memiliki pohon di halaman rumah mengikhlaskan untuk ditebang. “Untuk suplai kami kolaborasi dan pengambilan keputusan, bukan di ranah kami, tapi Pertamina dan Medco. Kami minta mereka memberikan pasokannya lancar walaupun ada faktor alam, kami hanya menekankan,” imbuhnya.

Dalam hal ini, pihak eksternal pemasok bahan bakar juga mengakui sudah berupaya. Agar bisa maksimal menghasilkan, namun karena ada penurunan pasokan. Ia menegaskan,ada mesin bekerja 24 jam yang perlu diistirahatkan dan dilakukan pemeliharaan. Termasuk ada beberapa mesin khususnya kompresor dilakukan pemeliharaan.

“Sudah normal dan rate bisa naik serta PLTMG yang standby bisa normal. Sebenarnya tidak ada gangguan, daya kami cukup. Tapi bahan bakarnya ada perbaikan kendala mesin menyerap gasnya, maka tekanan turun,” tuturnya. 

Rencana jangka panjang, pihaknya akan melakukan relokasi pembangkit. Untuk jangka pendek strategi dan solusi selain manajemen beban dan mengoptimalkan beban yang ada. Sehingga pembangkit yang ada sudah dimaksimalkan. (sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X