Ada Pelajar Tak Terakomodir Sekolah, Gubernur Merasa Prihatin

- Rabu, 20 Juli 2022 | 21:49 WIB
DUNIA PENDIDIKAN: Sejumlah siswa di SMAN Nunukan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah pada tahun ajaran baru 2022/2023.
DUNIA PENDIDIKAN: Sejumlah siswa di SMAN Nunukan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah pada tahun ajaran baru 2022/2023.

TERDAPAT satu kelurahan dan dua desa di Kabupaten Nunukan, yang berada di luar zonasi. Sehingga membuat pelajar di wilayah tersebut tidak terakomodir dalam zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). 

Hal tersebut pun membuat Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang merasa prihatin. Namun, Zainal yakin, segala permasalahan selalu ada solusi. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan keseriusan dalam mengatasi persoalan yang terjadi.

“Semua permasalahan ada solusi. Kalau di sana banyak yang tidak tertampung, mungkin kita bisa buat rombel (Rombongan Belajar) yang baru,” ujar Zainal yang ditemui di sela kunjungan kerja ke Nunukan, Selasa (19/7). 

Untuk mewujudkan adanya rombel atau gedung SMA baru, Zainal berharap ada lokasi/tanah kosong yang potensial sebagai pembangunan sekolah. Lebih baik lagi jika ada masyarakat yang peduli pendidikan dan mau menghibahkan tanahnya.

“Jika ada lahan atau tanah hibah, maka ada jalan untuk membangun sekolah baru di lokasi itu,” imbuhnya.

Polemik PPDB yang terjadi ini, menjadi pekerjaan rumah bagi Gubernur Kaltara. Karena wilayah yang berada di luar zonasi tersebut, ternyata cukup luas dan sangat butuh keberadaan gedung sekolah baru.

“Mereka (pelajar) ingin masuk negeri, tapi mengingat ruang terbatas sehingga terkendala. SMA Negeri masih dibutuhkan di Nunukan. Solusinya kita harus menambah (gedung sekolah). Insya Allah tahun depan tak akan terulang (polemi anak tidak terakomodir di PPDB),” harap dia. 

Sebelumnya, Kepala Kantor Cabang Disdikbud Kaltara di Nunukan Warsito mengeluhkan, banyaknya protes masyarakat dari Kelurahan Nunukan Barat, Desa Binusan dan Desa Binusan Dalam. Mempertanyakan anak-anak mereka tidak bisa tertampung dalam PPDB, akibat jarak yang terlalu jauh.

Menurut Warsito, persoalan ini sudah sering disampaikan dalam rapat yang dihadiri para stakeholder. Namun persoalan ini masih saja belum ada solusi. Padahal, setiap memasuki tahun ajaran baru, permasalahan ini selalu dipertanyakan masyarakat. 

“Saya tawarkan usulan untuk meminjam kelas SMP di wilayah itu. Karena memang tak ada SMA di areal itu. Beruntung ada SMK, sehingga anak-anak itu bisa tetap bersekolah,” singkatnya. (*/dzl/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X