Bulungan Tahan Laju Learning Loss

- Senin, 25 Juli 2022 | 21:15 WIB
PENGUKURAN: Seorang siswa SD di Bulungan mengikuti assesmen diagnostic untuk mengukur kemampuan literasi dasar.
PENGUKURAN: Seorang siswa SD di Bulungan mengikuti assesmen diagnostic untuk mengukur kemampuan literasi dasar.

PENUTUPAN sekolah yang berkepanjangan, akibat pandemi Covid-19 telah menyebabkan hilangnya kemampuan belajar siswa (learning loss). 

Studi Bank Dunia tahun 2020 menunjukkan, learning loss membuat siswa Indonesia kehilangan 9 bulan masa pembelajaran. Sedangkan studi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2021, menemukan siswa SD di Indonesia mengalami kemunduran kemampuan membaca sebesar 6 bulan pembelajaran. 

Siswa yang mengalami learning loss berpotensi gagal mendapatkan pekerjaan. Dengan upah layak, karena tidak memiliki kompetensi dasar yang cukup saat mereka dewasa. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan Suparmin Setto mengakui, telah berhasil menahan laju learning loss di Bulungan. “Hasil pengukuran kemampuan membaca yang dilakukan kepada 16.757 siswa SD di Bulungan. Menunjukkan angka learning loss tahun 2022 tidak lebih buruk dari hasil pengukuran tahun 2017,” terangnya saat menjadi narasumber webinar nasional bertajuk Meluruskan Miskonsepsi Implementasi Kurikulum Merdeka secara daring oleh Kemdikbudristek, belum lama ini. 

Suparmin didapuk berbicara bersama Anindito Aditomo, Kepala Badan Standard, Kurikulum, dan Assesmen Pendidikan (BKSAP) Kemdikbudristek. Suparmin mengatakan, rendahnya kemampuan membaca menjadi tantangan pendidikan di Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Hasil Assesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Kemendikbud tahun 2016, menemukan 46.83 persen siswa kelas IV SD tidak terampil membaca. 

Kondisi lebih buruk terjadi di Kaltara. Di mana 60.67 persen siswa kelas IV SD yang tidak terampil membaca. “Padahal siswa-siswa ini harus sudah terampil membaca saat mereka berada di kelas 3 SD,” ujarnya. 

Berangkat dari hasil AKSI 2016 tersebut, Disdikbud Bulungan bersama Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kaltara, meluncurkan program rintisan literasi kelas awal. Program ini didesain untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa SD. 

Ada tiga strategi yang digunakan Bulungan, untuk mendongkrak angka literasi dasar. “Strategi itu meliputi peningkatan kapasitas guru untuk mengajarkan literasi melalui pelatihan dan pendampingan berbasis kelompok kerja guru (KKG), memperbanyak pasokan buku cerita anak. Termasuk memberikan bantuan khusus kepada siswa yang teridentifikasi lamban membaca,” tuturnya. 

Setelah diimplementasikan selama dua tahun, program rintisan kelas awal membawa hasil positif. Hasil perbandingan pengukuran kemampuan membaca tahun 2017 dan 2019. Menunjukkan Bulungan mampu memangkas waktu penuntasan hasil literasi dasar dari 3 tahun menjadi 2 tahun. Jika di tahun 2017, butuh sampai kelas 3 SD, agar jumlah siswa yang lulus literasi dasar mencapai 84 persen. Maka di tahun 2019, sebanyak 87 persen siswa kelas 2 sudah lulus tes literasi dasar. 

“Akibat pandemi Covid-19, jumlah siswa kelas 2 yang lulus tes literasi dasar menurun menjadi 72 persen di tahun 2022. Namun angka itu masih lebih tinggi 4 persen, dari hasil pengukuran tahun 2017. Di mana jumlah siswa kelas 2 yang lulus literasi dasar hanya 68 persen,” ungkapnya. 

Menurut Suparmin, keberhasilan Bulungan menahan laju learning loss merupakan buah dari pengalaman program rintisan literasi kelas awal. Tiga tahun sebelum pandemi Covid-19, Bulungan telah melakukan pelatihan dan pendampingan guru SD secara masif dan intensif. Guru dilatih untuk mampu melakukan assesmen diagnostik. Terutama pada bidang kemampuan literasi, mendesain materi ajar sesuai kemampuan siswa (teaching at the right level), dan melaksanakan pembelajaran terdiferensiasi. 

Pengalaman ini ternyata menjadi modal besar bagi Bulungan ketika menjalankan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. “Pengalaman ini pula yang akan kami gunakan untuk melakukan pemulihan pembelajaran dan mengimplementasikan kurikulum merdeka,” tutupnya. (uno2)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X