TARAKAN - Satpolairud Polres Tarakan tetap melakukan penyelidikan terhadap speedboat (SB) Minsen Express, yang terbakar pada Senin (25/7) lalu.
Meskipun Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Wilayah XVII Kaltim-Kaltara mengakui belum ditemukan adanya unsur kelalaian. Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Polair Polres Tarakan Iptu Jamzani mengatakan, berkaitan kejadian itu sudah memeriksa 4 saksi. Saksi diantaranya motoris, anak buah kapal (ABK) dan agen.
Pihaknya juga akan melakukan pemanggilan kepada ahli dari BPTD Wilayah XVII Kaltim-Kaltara. “Kami akan panggil terkait penerbitan surat-surat atau dokumen-dokumen pelayaran. Apakah telah sesuai atau tidak. Suratnya juga telah kami minta dari agen untuk arsip, karena yang di speedboat itu terbakar semuanya,” jelasnya, Selasa (26/7).
Ia menegaskan, penyebab terbakarnya speedboat diduga berasal dari korsleting genset. Sebab kondisi genset cenderung cepat panas, jika dalam keadaan hidup dan terdapat bahan bakar di dalam genset. “Menurut informasi sempat ada suara ledakan juga. Tapi belum diketahui ledakan karena Apar (alat pemadam api ringan) atau dari gensetnya,” ungkapnya.
Disinggung soal dugaan kelalaian, pihaknya masih menunggu keterangan BPTD Wilayah XVII Kaltim-Kaltara. Jika ditemukan adanya kelalaian atau pelanggaran pidana, maka akan ada penetapan tersangka.
“Nanti kamu gelarkan juga kalau ada unsur pidana. Penyelidikan sesuai dengan kasus-kasus pada umumnya. Sementara ini kami dengar penjelasan juga bagaimana manifestnya, surat-suratnya dan penempatan gensetnya,” tutur Jamzani.
Biasanya, lanjut Jamzani, adanya genset di dalam speedboat untuk menghidupkan air conditioner (AC). Pihaknya akan menanyakan posisi AC dan penanganan perawatan genset oleh juragan SB Minsen Express.
“Jangan juga disimpan di dekat minyak yang bahan mudah terbakar. Kemarin juga sudah sesuai untuk pelampung dan manifest. Makanya kami menunggu realnya untuk bukti juga seperti dokumen-dokumen,” ungkapnya.
Saat mendapat kabar pihaknya sempat mendatangi TKP. Namun saat tiba di TKP, api sudah membesar dan membakar speedboat. “Kami mau pakai Apar juga sudah tidak mungkin. Terpenting tidak ada korban jiwa,” tuturnya. (sas/uno)