Aturan Baru di Pelabuhan

- Sabtu, 30 Juli 2022 | 21:24 WIB
STERILISASI DARI PEDAGANG: Sejumlah pedagang asongan yang mengantre di areal Pelabuhan Tunon Taka menunggu penumpang kapal turun untuk membeli.
STERILISASI DARI PEDAGANG: Sejumlah pedagang asongan yang mengantre di areal Pelabuhan Tunon Taka menunggu penumpang kapal turun untuk membeli.

MEGAHNYA bangunan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, pasca direnovasi total pada tahun lalu. Ternyata menyisihkan kisah pilu bagi para pedagang asongan, yang sudah puluhan tahun berdagang di areal tersebut. 

Kemegahan bangunan pelabuhan, tentunya memiliki sejumlah aturan baru terkait sterilisasi. Tapi hal itu malah dinilai para pedagang asongan, sangat merugikan mereka. Pasalnya, para pedagang itu tidak bisa lagi menjual di dalam pelabuhan kedatangan kapal. Bahkan, tak jarang para pedagang pun diusir dari area tersebut. 

Kekecewaan dirasakan salah seorang pedagang bernama Ani,50. Warga yang sudah puluhan tahun tinggal di Nunukan dan menggantungkan hidup dari berjualan asongan ini menceritakan, dirinya sudah sejak tahun 2000 melakoni profesi tersebut.

“Sejak pelabuhan itu masih kayu, saya sudah berjualan. Memang saya juga sadar, ada aturan baru ketika pelabuhan dibangun jadi megah begini. Masalahnya, dari hasil jualan selama ini kami hidup dan bisa menyekolahkan anak,” ucapnya, Jumat (29/7). 

Ani selalu menyiapkan dua termos es besar setiap kali kedatangan kapal penumpang. Tidak peduli, senja, dini hari, ataupun subuh. Setiap kali kapal datang, Ani sudah ada di pelabuhan untuk menjajakan minuman sirup merah campur susu, yang dikenal dengan es merah.

Dia selalu berusaha masuk pelabuhan, meski dijaga ketat petugas. “Kucing-kucingan masuknya. Jadi saya bawa termos es ke dermaga tradisional sebelah pelabuhan besar (Tunon Taka). Jaraknya tak sampai 10 menit. Berangkatnya sebelum kapal tiba di pelabuhan dan petugas belum berjaga,” ungkapnya.

Hasil dagangan Ani, jika dua termos es habis, bisa membawa uang Rp 1 juta lebih. “Tapi akhir-akhir ini, seringkali didatangi petugas disuruh pergi. Kami paham mereka punya tugas. Tapi kami belum mendapat jalan usaha lain, karena ini saja dikerja sejak dulu,” ujarnya. 

Dari hasil jualan itulah, anak perempuan yang dulunya sering dititipkan ke tetangga. Kini sudah mengenyam bangku kuliah di Pulau Jawa. “Kadang dagangan saya dikeluarkan dari pelabuhan oleh petugas. Bagaimana caranya saya bisa masuk lagi. Saya bayar Rp 10 ribu untuk speedboat. Bila tak ada petugas, baru naik kembali,” kata dia. 

Bangunan baru Pelabuhan Tunon Taka menyediakan sejumlah los/lapak, untuk para pedagang. Hanya saja, biaya sewa per bulan tidak murah. Menurut Ani, lokasi yang disiapkan kurang strategis, yang akan berpengaruh terhadap hasil jualan. 

“Mana kami sanggup bayar bulanan di los dalam pelabuhan. Mahal sewanya, kami kan cuman bawa untung sedikit. Sisanya buat biaya anak dan kebutuhan dapur saja,” tutur Ani. 

Dikonfirmasi terpisah, Manager Operasional Pelindo Nunukan Damsi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Tunon Taka memiliki syarat penerapan aturan pelabuhan. Sehingga sterilisasi areal menjadi syarat mutlak. Hanya saja, aturan tersebut menjadi Simalakama. Jika dihadapkan pada nasib banyaknya pedagang asongan yang menggantungkan hidup, dari kedatangan kapal ke Pelabuhan Tunon Taka sejak dahulu.

Persoalan para pedagang asongan kerap menimbulkan pertanyaan, ketika ada sidak atau kunjungan Direksi Pelabuhan. “Kita siagakan penjaga di gate-gate pelabuhan. Para penjual asongan tak ada yang masuk lewat pintu masuk pelabuhan. Yang ada lewat jalur laut. Mereka bayar speedboat untuk menuju dermaga yang tidak terjaga petugas,” jelas Damsi.

Ulah para pedagang asongan, kata Damsi, sebenarnya cukup membahayakan. Mereka bisa saja jatuh dari dermaga saat nekat naik dan dipergoki petugas. Namun kondisi tersebut, sama sekali tidak menjadikan pertimbangan para pedagang yang telah lama berjualan. 

“Sebenarnya pertimbangan larangan berjualan dalam pelabuhan, lebih pada safety, kenyamanan, sterilisasi, dan ketertiban,” tegasnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X