TARAKAN - Nama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tarakan Devi Ika Indriarti dicatut oknum tidak bertanggungjawab. Dengan modus menggunakan media sosial WhatsApp beserta nama dan fotonya.
Pelaku bahkan nekat mencoba menghubungi staf Dinkes Tarakan, menggunakan nomor baru dan foto Devi di profilnya. Saat dikonfirmasi, Devi mengaku baru mengetahui namanya dicatut pada Selasa (2/8) sore. Pelaku menghubungi salah seorang staf melalui chat WhatsApp. Devi pun berinisiatif melaporkan pencatutan namanya ini ke Polres Tarakan. Karena belum ada korban, sehingga polisi hanya memberikan imbauan.
“Pelaku menghubungi staf di kantor (Dinkes) dua orang. Staf saya mengkonfirmasi, dikira nomor saya ganti. Sudah saya sampaikan tak usah ditanggapi. Karena tak ditanggapi, jadi pelaku tidak sempat juga minta uang,” jelasnya, Rabu (3/8).
Sementara itu, Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Reskrim Iptu Muhammad Aldi menjelaskan, beberapa kali menerima adanya laporan pencatutan nama pejabat di Tarakan. Modusnya, mengatasnamakan pejabat tersebut atau orang yang mengaku kenal dengan pejabat.
Tujuan pelaku, mulai dari minta uang, pulsa hingga sesuatu dari korbannya. Biasanya, korban mudah tertipu karena pelaku seolah-olah merupakan pejabat atau kenal dengan pejabat. Memanfaatkan foto pejabat yang dikenalnya, untuk mengelabui korban.
“Kalau dihubungi orang dengan modus seperti ini, hubungi atau konfirmasi dulu ke orang yang bersangkutan secara langsung atau komunikasi dengan orang yang ada di instansi itu,” pesannya.
Selama ini, dari laporan korban yang ia terima. Para korban tidak mengkonfirmasi kepada si pejabat tersebut atau orang yang bekerja di instansi pejabat ini. Sehingga, pelaku dengan mudah menipu korbannya.
Akibatnya, korban mengikuti yang diminta pelaku. Mulai dari mengirimkan pulsa hingga uang. Ia pun meminta, agar masyarakat harus memastikan. Dengan mengecek kebenaran orang yang menghubungi tersebut. Terlebih lagi jika menggunakan nomor baru, meski menggunakan foto pejabat. (sas/uno)