Tekanan Inflasi di Kaltara Alami Penurunan

- Minggu, 7 Agustus 2022 | 14:17 WIB
PENURUNAN INFLASI. Kepala KPwBI Kaltara, Tedy Arief Budiman memaparkan inflasi bulan Juli 2022, Kamis (4/8).(SEPTIAN ASMADI/HRK)
PENURUNAN INFLASI. Kepala KPwBI Kaltara, Tedy Arief Budiman memaparkan inflasi bulan Juli 2022, Kamis (4/8).(SEPTIAN ASMADI/HRK)

TARAKAN - Tekanan inflasi Provinsi Kalimantan Utara pada Juli 2022 mengalami penurunan, yakni sebesar 0,47 persen secara mounth to mounth (mtm). Dari sebelumnya tercatat 0,53 persen pada Juni 2022.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, Tedy Arief Budiman mengatakan, dua kota  Inflasi Indek Harga Konsumen (IHK), yakni Kota Tarakan dan Tanjung Selor masing-masing menyumbang sebesar 0,50 persen (mtm) dan 0,34 persen (mtm). Penurunan inflasi pada periode Juli 2022 disebabkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Khusus pada komoditas sayur-sayuran seperti bayam, sawi hijau, dan kangkung yang kembali melanjutkan tren penurunan harga. Mesti begitu, penurunan tekanan inflasi masih tertahan oleh beberapa komoditas hortikultura seperti bawang merah dan cabai rawit terkait kendala pada pasokan dari daerah penghasil.

"Selain itu, inflasi pada kelompok transportasi khususnya pada komoditas angkutan udara juga masih terjadi di tengah masih tingginya harga avtur. Serta terbatasnya penerbangan di tengah peningkatan permintaan masyarakat," katanya, Kamis (4/8).

Tekanan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau berkontribusi atau memiliki andil 0,10 persen. Secara bulanan tercatat mengalami penurunan, yaitu 0,53 perse (mtm) pada Juli 2022 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,70 persen (mtm).

"Kondisi ini disebabkan oleh beberapa kelompok komoditas sayur-sayuran, seperti bayam, sawi hijau, dan kangkung yang melanjutkan tren penurunan harga akibat tercukupinya pasokan dari dalam Kaltara," jelasnya.

Beberapa komoditas masih mengalami inflasi seperti bawang merah, cabai rawit, bakso siap santap, dan tomat. Kondisi ini disebabkan oleh adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di daerah produsen  di Jawa Timur akibat curah hujan yang tinggi dan umur tanaman yang tidak produktif lagi, di tengah masih tingginya demand atau permintaan.

"Mesti Kelompok Transportasi  memberikan andil 0,09 persen mengalami penurunan tekanan inflasi, capaian inflasi kelompok ini masih relatif tinggi yaitu 0,73 persen di Juli 2022. Capaian tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 1,62 persen," sebutnya.

Masih berlanjutnya kebijakan fuel surcharge pada tiket pesawat dan terbatasnya jumlah penerbangan di tengah peningkatan permintaan seiring momen liburan anak sekolah dan hari raya keagamaan, turut menjadi faktor pendorong terhambatnya penurunan tekanan inflasi pada komoditas angkutan udara. Sementata itu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga memberi andil 0,04 persen dan pada Juli 2022 secara bulanan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,71 persen.

"Atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,61 persen. Kenaikan tekanan inflasi pada kelompok ini terutama disebabkan oleh komoditas sabun mandi cair andilnya 0,05 persen yang didorong oleh meningkatnya harga bahan baku sabun sehingga menaikkan biaya produksi sabun," ungkapnya.

Secara nasional, inflasi Kaltara lebih rendah dari capaian inflasi nasional. Inflasi nasional pada Juni 2022 tercatat 0,64 persen sedangkan Kaltara tercatat 0,47 persen. Kota Tarakan mengalami inflasi sebesar 0,50 persen secara mtm dan Tanjung Selor sebesar 0,34 persen. Inflasi Kota Tarakan dan Tanjung Selor masing-masing merupakan yang tertinggi ke-68 dan 81 dari 90 Kota IHK di Indonesia,";tegasnya.

Hal ini juga menunjukkan keberhasilan                                        TPID  Kota Tarakan dan Tanjung Selor dalam melakukan pengendalian inflasi.

"Meskipun demikian, TPID terus bersinergi dalam menjaga tingkat inflasi ke depan di tengah potensi risiko tekanan inflasi dari beberapa komoditas. Seperti hortikultura akibat faktor cuaca serta angkutan udara yang masih dipengaruhi oleh tekanan  tingginya harga avtur dunia," imbuhnya.(sas)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eksistensi Usaha Minimarket Kian Tumbuh

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20 WIB

Harga Daging Sapi di Kutai Barat Turun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB

BI Proyeksikan Rupiah Menguat di Kuartal III

Sabtu, 27 April 2024 | 09:01 WIB

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB
X