Lapas Tarakan Klaim Tidak Temukan Napi Terlibat Sabu

- Senin, 8 Agustus 2022 | 10:47 WIB
SABU 1KG. Lapas Tarakan tidak temukan warga binaan yang terlibat perkara sabu 1 kg di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Minggu (7/8).(SEPTIAN ASMADI/HRK)
SABU 1KG. Lapas Tarakan tidak temukan warga binaan yang terlibat perkara sabu 1 kg di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Minggu (7/8).(SEPTIAN ASMADI/HRK)

TARAKAN - Tersangka DS (32) dalam pengungkapan sabu yang dilakukan Satgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit Jumat (5/8) lalu menyebut sejumlah nama. Dalam pengakuannya, DS mengatakan ketiga nama tersebut, merupakan pengendali dan masih menjadi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan.

“Kami teliti, dicari di dalam Lapas dan di data kami yang ada di kantor, tidak ada nama yang dimaksud,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Arimin, Minggu (7/8).

DS sebelumnya tertangkap saat hendak menyelundupkan 1 kg sabu di Aji Kuning, Sebatik, Jumat (5/8). Saat penangkapan, handphone yang dibawa DS aktif dan ada tiga nama yang terus menghubunginya untuk menanyakan perihal sabu yang dibawanya. Mesti menyebutkan, tidak ada nama seperti yang diakui DS di dalam Lapas Tarakan, pihaknya memberikan dukungan pengembangan, jika ternyata ada warga binaannya yang terlibat. "Namun, sampai saat ini tidak ada nama yang disebutkan itu di dalam Lapas Tarakan," ungkapnya.

Hingga saat ini pihaknya belum dihubungi aparat dari Satuan Reskoba Polres Nunukan terkait pengembangan sabu tersebut. Namun, ia dihubungi Komandan Satgas Pamtas, Letkol Arm Yudhi Ari Irawan dan mengungkapkan ada keterlibatan napi di Lapas Tarakan dengan 1 kg sabu.

"Saya juga cek ke dalam ada atau tidak keterlibatan warga kita yang terlibat dengan kasus penangkapan itu. Sampai saat ini tidak ada. Tapi kalau ada benar terlibat, kami tidak tutup diri terhadap aparat yang berkepentingan terkait pengembangan," bebernya.

Jika ada kasus yang berkaitan dengan warga binaannya, Arimin mengatakan, biasanya berkoordinasi langsung dengan pihak kepolisian, BNN maupun TNI. Diantaranya, permohonan untuk meminta keterangan secara resmi, terkait dugaan keterlibatan warga binaan tersebut.

Meminimalisir pengembangan tindak pidana dari Lapas Tarakan, pihaknya sebenarnya sudah kerap melakukan razia. Tidak hanya untuk memutus komunikasi keluar Lapas, razia juga dimaksudkan untuk memberikan kedisiplinan warga binaan.

Jika ditemukan ada narkoba, pihaknya memastikan akan meneruskan kasus ini ke aparat kepolisian atau BNN. Namun, jika pelangaran berkaitan internal, pihaknya akan memberikan sanksi dari internal Lapas.

"Kami tingkatkan kewaspadaan, apalagi waktu jam kunjungan dibuka. Pemeriksaan melalui X-Ray untuk tingkatkan keamanan. Kalau razia setiap minggu, sampai dua kali. Kadang libatkan instansi lain, seperti polisi atau BNN. Masih ada saja temuan, kami lakukan razia terus," bebernya.(sas)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X