TARAKAN - Ditinggalkan pemiliknya selama sebulan, rumah di RT 10 Kelurahan Selumit jadi sasaran pencurian. Pemilik rumah sempat memposting kondisi rumah yang berantakan ke media sosial, pada 8 Juli lalu.
Ditemui di kediamannya, korban Heri Prasutowo mengatakan saat meninggalkan rumah dalam kondisi pintu depan terkunci dan ada pagar teralis. Ternyata, tersangka masuk ke dalam rumah dengan membobol pintu samping dan kamar utama, menggunakan palu. Bagian dalam rumah, tampak berhamburan. Mulai dari pakaian di lemari yang berserakan hingga barang perabotan rumah semuanya tercecer di lantai. Sebagian barang berharga diketahui dibawa kabur tersangka.
“Kami tiba dari Jawa jam 3 siang, pada 5 Agustus lalu. Pas buka pintu, rumah sudah berantakan. Saya cek semua kamar, ternyata berantakan semua. Barang yang hilang sangat banyak,” keluhnya, Jumat (12/8).
Heri mengaku tidak bisa memastikan kapan rumahnya disambangi maling. Ia sudah menanyakan ke tetangga, namun tidak mendengar hal mencurigakan. Dikarenakan lebih sering berada di luar rumah untuk bekerja. “Saya tidak sampaikan ke tetangga, kalau mau berangkat lama,” ucapnya.
Sejumlah barang yang raib seperti satu unit TV LCD, 2 unit speaker merek DAT, 1 unit amplifier, 3 unit dispenser, 1 unit keyboard merek Casio, 1 tabung gas 14 kg, 1 kompor gas merek Quantum, 1 unit pompa air dan 4 unit kipas angin merek Tornado.
“Ada juga sarung bantal yang hilang. Termasuk pompa air beserta tabung gas itu diambil di dapur. Pompa air sampai digergaji sama tersangka. Di situ baru sadar rupanya rumah saya sudah dimasuki maling,” terangnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Aldi melalui Kanit Pidum Ipda Muhammad Farhan Ramadhan mengatakan, dari penyelidikan awal pelaku pencurian di rumah Heri merupakan tersangka yang sama dengan di lokasi pencurian di Kelurahan Gunung Lingkas. Yakni pria berinisial AC.
Berdasarkan barang yang hilang, AC sempat menyebutkan mencuri amplifier yang diambil dari salah satu rumah di Kelurahan Selumit. Pihaknya mendalami keterangan AC, untuk memastikan barang bukti maupun alat bukti yang berkaitan pencurian di Kelurahan Selumit.
“Karena pada saat itu kami sudah tidak melihat barang yang hilang di Kelurahan Selumit ini dalam penguasaan AC,” ungkapnya.
Pihaknya masih mencocokkan laporan polisi, terkait kasus pencurian dengan pengakuan tersangka dan barang bukti yang ada dalam penguasaannya. Sekaligus nantinya penyidik akan memilah barang bukti yang ada, untuk lokasi kejadian yang mana.
Besar kemungkinan barang bukti yang dicuri dari rumah di Kelurahan Selumit ini sudah berpindah tangan atau dijual tersangka. Terlebih lagi dari hasil pemeriksaan awal, ada sekitar 10 rumah yang sudah disatroninya.
“Apalagi modusnya sama, bongkar-bongkar rumah maupun jejaknya, misalnya membuka jendela atau merusak pintu. Memang dalam waktu sebulan, AC mengaku ada memasuki rumah. Salah satunya di Kelurahan Selumit dan Gunung Lingkas," bebernya. (sas/uno)
