Embung Masih Kering, Air Belum Bisa Diproduksi

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 06:31 WIB
KONDISI EMBUNG: Air di Embung Binalatung masih separo dari lubang hisab sehingga belum bisa diproduksi, Rabu (24/8).
KONDISI EMBUNG: Air di Embung Binalatung masih separo dari lubang hisab sehingga belum bisa diproduksi, Rabu (24/8).

TARAKAN - Hampir sepekan distribusi air bersih dari PDAM Tirta Alam Tarakan di sejumlah wilayah, terutama Kecamatan Tarakan Timur dan Tarakan Tengah sebagian, terhenti. Akibat Embung Binalatung mengalami kekeringan.

Meski hujan yang terjadi Rabu (24/8) dinihari, tidak membuat air yang tertampung di embung bisa langsung diproduksi. Manager Produksi PDAM Tirta Alam Eko Suranto mengatakan, meskipun hujan yang terjadi dengan intensitas tinggi dalam waktu beberapa jam. Tapi belum menormalkan pasokan air baku. Sehingga belum bisa beroperasi normal untuk melayani 13.000 pelanggan, yang bergantung pada ketersediaan air baku di Embung Binalatung.

“Kalau dengan kondisi saat ini, kemungkinan hari ini (kemarin, Red) belum bisa produksi. Air baku yang ada saat ini masih separo lubang hisab. Minimal lubang hisab tertutup penuh, baru bisa dilakukan produksi,” terangnya, Rabu (24/8).

Jika memungkinkan untuk beroperasi, tetap tidak bisa mengaliri semua pelanggan secara bergiliran. Pihaknya juga menunggu air yang tertinggal di hulu, untuk turun ke penampungan Embung Binalatung.

Embung Binalatung yang mengalami kekosongan sejak pekan lalu tidak bisa terisi penuh, dengan hujan yang hanya terjadi selama 2 jam. “Hujan dengan intensitas tinggi, diperkirakan jika dalam kurun waktu sekitar 10 jam. Baru bisa mengisi ketersediaan air baku hingga di posisi maksimal,” ungkapnya.

Dengan kondisi air seperti saat ini, Eko memastikan hanya mampu melakukan pendistribusian selama 4 hari. Dengan kemampuan hanya beberapa hari ini, bahkan tidak semua jalur bisa teraliri air bersih.

“Mengantisipasi hal ini, skema bantuan air bersih melalui mobil tangki yang kami siapkan sudah dilakukan,” imbuhnya.

Menurut Eko, kalau kondisi kosong seperti sebelumnya itu, hujan 2 jam saja tidak cukup. Tapi, pihaknya akan coba lagi untuk memanfaatkan air baku yang ada ini. Mungkin hanya separo pelanggan, terutama yang jauh belum sampai airnya.

Untuk diketahui, Embung Binalatung merupakan salah satu sumber air baku bagi PDAM Tirta Alam. Dengan kondisinya yang mengering, pelanggan air bersih yang berada di Kecamatan Tarakan Tengah dan Tarakan Timur tidak bisa mendapatkan air bersih. Akibat PDAM melakukan penghentian produksi, hingga air baku kembali tersedia.

“Kami berupaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan yang terdampak. Tinggal nanti misalnya pelanggan yang butuh mana, silakan ke PDAM atau diantarkan,” ujarnya.

Direktur PDAM Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan menambahkan, penyimpanan air baku di Embung Binalatung ini dengan sistem tampungan hujan. Karena tidak ada aliran sungai seperti embung lainnya. Jika tidak ada hujan selama satu bulan, maka kondisinya akan mengering.

“Ada hujan, airnya ada. Tidak ada hujan, airnya habis. Ada yang bertanya kenapa tidak dikeruk. Embung ini masih milik BWS (Balai Wilayah Sungai) Samarinda Kalimantan Timur. Sebenarnya ini masih pinjam pakai, termasuk perbaikan dan perawatan masih kewenangan BWS,” tuturnya. (sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X