Sering Dilarang tapi Tak Diindahkan

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 06:37 WIB
TKP TERTIMBUN LONGSOR: Warga RT 15 Jalan Anggrek II, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat membersihkan sisa-sisa tanah akibat galian yang menimbulkan korban jiwa, Rabu (24/8).
TKP TERTIMBUN LONGSOR: Warga RT 15 Jalan Anggrek II, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat membersihkan sisa-sisa tanah akibat galian yang menimbulkan korban jiwa, Rabu (24/8).

TARAKAN - Polsek Tarakan Barat melakukan penyelidikan tertimbunnya penambang pasir, Galih, di Jalan Anggrek II, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat 18 Agustus lalu.

Korban yang berusia 25 tahun itu, merupakan warga Jalan Cahaya Baru, Kelurahan Karang Harapan, ditemukan meninggal dunia setelah dilakukan pencarian selama 2,5 jam. Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kapolsek Tarakan Barat Iptu Bahyudin mengatakan, kegiatan penambangan pasir galian C di lokasi tertimbunnya Galih sudah berlangsung lama.

Padahal, menurut keterangan Ketua RT 15, warga sekitar sering melarang tanah di wilayah tersebut diambil. Namun, tetap tidak diindahkan. “Saat ini masih dalam proses penyelidikan, belum ada tersangka. Informasi yang kami dapatkan dari warga yang berdekatan dengan longsor. Sering melarang, kalau ada orang yang mengambil tanah. Korban ini memang melakukan jual beli tanah timbunan,” jelasnya, Rabu (24/8).

Pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi, untuk mengetahui kronologis kejadian. Termasuk meminta keterangan warga tentang status tanah. Pemilik lahan, Sunyoto yang tinggal di Kelurahan Kampung Empat juga sebenarnya sudah sering melarang warga mengambil tanah. Namun, tidak diindahkan dan tetap melakukan aktivitas mengambil pasir.

“Usaha mereka (korban) ini ilegal. Lokasi itu juga setelah kami pastikan ke Ketua RT, ternyata ada klaim warga dengan Angkatan Laut, masuk dalam lokasi bermasalah. Saat ini, pasca kejadian masih kami pasang police line untuk melarang warga tidak mengambil tanah dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara),” bebernya.

Sementara, kronologis kejadian menurut keterangan warga, saat korban sedang menambil pasir, terjadi tanah longsor dari atas gunung. Mengakibatkan korban tertimbun.

“Kejadian sekira pukul 16.00 Wita. Sebelum korban mengambil pasir, bapaknya korban, Sutrisno juga sudah datang mengambil tanah milik warga Sunyoto,” katanya.

Namun, Galih dan Sutrisno tetap mengambil tanah bersama temannya, Nur Alamsyah. Setelah mobil Sutrisno terisi penuh, melewati gang kemudian keluar. Mobil pikap jenis carry yang dikendarai Galih masuk mengambil pasir. Pada saat menggali itu, tanah dari puncak longsor dan mengakibatkan Galih tertimbun.

Nur Alamsyah memanggil warga sekitar untuk membantu mengeluarkan Galih dari timbunan. Warga membantu dengan menggunakan sekop dan cangkul. Diperkirakan Galih berada sekitar 2 meter di dalam tanah. Sementara proses penggalian cukup lama sejak pukul 15.30-17.30 Wita.

“Kemiringan gunung sudah 90 persen. Ketinggian yang cukup tinggi ini membuat warga khawatir terjadi longsor susulan. Sedangkan tanahnya ini gambut bercampur pasir dan di bagian atas gunung kosong,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang warga RT 15, Abdurahman yang tinggal di sebelah lokasi timbunan mengatakan, sejak kejadian nahas itu tidak ada lagi para penambang pasir yang datang untuk mengambil tanah di dekat rumahnya. Padahal sebelumnya, bisa sampai belasan mobil bak terbuka yang datang bergantian hingga sore hari.

“Ini sudah tidak ada sejak kejadian itu. Kalau dulunya, yang datang ambil tanah di sini sampai belasan mobil berjejeran antre. Mereka ambil tanahnya gratis, padahal kami pun sudah larang apalagi tinggi sekali gunung. Kami larang, tapi tetap saja mereka datang ambil tanah,” keluhnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X