TANJUNG SELOR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara menindaklanjuti terkait aksi pelajar dan guru SMAN 1 Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, dengan melakukan mediasi, pada Senin (5/9) lalu.
Aksi pelajar dan guru tersebut terjadi pada Jumat (2/9) lalu, yang menuntut agar kepala SMAN 1 Tanjung Palas Tengah diganti. Dalam mediasi yang terlaksana, mempertemukan tenaga pendidikan dan kepala sekolah.
“Kita inginkan kepala sekolah untuk klarifikasi dan dapat memberikan penjelasan. Atas apa yang dikeluhkan oleh para tenaga pendidik,” terang Sekretaris Disdikbud Kaltara Sudarsono, kemarin (6/9).
Menurut Sudarsono, tim investigasi akan melakukan analisa terhadap materi keluhan dan klarifikasi. Termasuk terhadap bukti dan fakta di lapangan. Semua itu akan dikumpulkan untuk keperluan pengembangan lebih lanjut.
Disdikbud Kaltara memastikan dalam kurun waktu kurang dua pekan, akan mempelajari masukan yang diberikan. Sanksi pun bisa diberikan, apabila terbukti menyalahi prosedur dengan jabatan kepala sekolah tersebut.
“Tentunya tetap berlandaskan pada aturan dan regulasi yang berlaku,” ujarnya.
Mediasi yang terlaksana, untuk memastikan sinergitas antara kepala sekolah dan jajarannya bisa kembali terbangun. Demi mengoptimalkan fungsi penyelenggaraan pendidikan.
“Pasca aksi penolakan beberapa waktu lalu, aktivitas pembelajaran harus kembali berjalan normal. Bentuk tindak lanjutnya, meminta kepada tim investigasi yang sudah dibentuk,” ungkap Sudarsono.
Sudarsono mengingatkan, agar para pelajar tidak menjadi korban atas terjadinya aksi penolakan beberapa waktu lalu. “Kita berharap persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik oleh kedua belah pihak,” pintanya.
Usai pertemuan tersebut, tenaga pengajar dan kepala sekolah sudah saling berkomunikasi dan berjabat tangan. Disdikbud Kaltara minta supaya aktivitas sekolah bisa kembali dijalankan dengan normal. (*/mts/uno)
