Kaltara Deflasi 0,58 Persen

- Kamis, 8 September 2022 | 12:32 WIB
PENGENDALIAN INFLASI: KPwBI Kaltara melakukan penanaman komoditas cabai untuk mendukung ketahanan pangan.
PENGENDALIAN INFLASI: KPwBI Kaltara melakukan penanaman komoditas cabai untuk mendukung ketahanan pangan.

TARAKAN - Selama Agustus 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara melakukan penanaman komoditas bawang dan cabai.

Kegiatan ini sejalan dengan dicanangkannya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 10 Agustus 2022, dan arahan Presiden Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Inflasi pada 18 Agustus 2022.

Kepala KPwBI Kaltara Tedy Arief Budiman mengatakan, dalam mendorong pengendalian inflasi menjadi isu prioritas di daerah. Pihaknya terus bersinergi dengan pemerintah daerah, dalam melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi. Khususnya dari sisi suplai dan mendorong produksi, untuk mendukung ketahanan pangan.

“Bulan Agustus lalu kami bekerjasama dengan pemerintah daerah, melaksanakan penanaman komoditas cabai dan bawang merah. Yang pertama, pada 16 Agustus melakukan penanaman 1.000 (seribu) bibit cabai di Kota Tarakan,” sebutnya, Rabu (7/9).

Tak hanya itu, pihaknya melaksanakan demonstration plot untuk komoditas bawang merah di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, dengan luasan lahan 1 hektare. Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk meningkatan kualitas dan kuantitas komoditas cabai maupun bawang merah.

Turut juga melakukan sosialiasi, pentingnya menjaga ketersediaan dan pasokan komoditas pangan sumber inflasi. Termasuk mendorong petani lokal, untuk membudidayakan dan menjadi penghasil komoditas tersebut di Kaltara.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltara pada Agustus 2022 mengalami deflasi sebesar 0,58 persen (mtm). Setelah sebelumnya mengalami inflasi 0,47 persen (mtm). Perkembangan ini terutama dipengaruhi deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dan penurunan inflasi pada kelompok transportasi,” ungkapnya.

Deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau terutama dipengaruhi oleh deflasi pada cabai, rawit dan tomat. Sejalan dengan peningkatan pasokan dengan masuknya masa panen di Kaltara maupun daerah pemasok. Penurunan Inflasi pada kelompok transportasi, terutama dipengaruhi oleh turunnya tarif angkutan udara sejalan dengan penurunan harga Avtur.

Lebih lanjut, kata Tedy, inflasi IHK pada Agustus 2022 di Kaltara tercatat sebesar 3,10 persen. Setelah pada bulan sebelumnya tercatat sebesar 3,70 persen. Inflasi tersebut masih lebih rendah dari inflasi tahun kalender secara nasional, sebesar 3,63 persen.

“Ke depan kami tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah. Baik di pusat maupun daerah, guna menjaga tingkat inflasi di tengah potensi risiko inflasi dari sisi supply maupun demand,” ujarnya.

Dua kota penyumbang IHK Kaltara yaitu Tarakan dan Tanjung Selor, masing-masing tercatat deflasi 0,54 persen dan 0,71 persen. Dari total 90 Kota IHK nasional, Tarakan dan Tanjung Selor masing-masing menduduki peringkat 52 dan 63 inflasi tertinggi di Indonesia.

Kemudian pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan terbesar yaitu cabai rawit (-0,14 persen), tomat (-0,14 persen), ikan layang (-0,10 persen), daging ayam ras (-0,08 persen) dan bawang merah (-0,07 persen).

“Deflasi yang terjadi pada komoditas itu didorong telah masuknya masa panen yang mendorong peningkatan pasokan. Terutama pada komoditas cabai rawit dan bawang merah di Kaltara,” tuturnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB
X