RSUD Jusuf SK Rencana Bentuk UTD

- Rabu, 14 September 2022 | 11:33 WIB
RSUD Jusuf SK Tarakan
RSUD Jusuf SK Tarakan

TARAKAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Jusuf SK sudah mulai memenuhi kebutuhan darah melalui Unit Transfusi Darah (UTD) sendiri. Sehingga tidak lagi bergantung seluruhnya dari Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan. "Tapi, untuk bisa menjadikan UTD rumah sakit berdiri sendiri butuh proses. Jadi, masih tergantung pada PMI. Karena biar bagaimanapun untuk pengolahan darah dan lainnya masih lebih lengkap di PMI," jelas Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr.H Jusuf SK, Budy Azis, Selasa (13/9).

Sejauh ini kebutuhan darah merah juga masih ditanggulangi PMI. Peralatan transfusi darah juga sudah lengkap di ruangan sendiri dan bisa digunakan sesuai kebutuhan. Kedepannya, pihaknya akan mempersiapkan ruangan khusus untuk UTD sendiri agar tidak mengganggu pelayanan lainnya.

"Jadi, kalau ada kebutuhan darah malam untuk pasien yang dirawat misalnya, keluarga pasien yang memiliki darah sama bisa langsung melakukan transfusi darah di UTD kami. Jadi tidak ke PMI kalau memang ada disini," jelasnya.

Selain itu, RSUD juga memiliki alat untuk mengolah darah merah menjadi darah konvalesen dari Kementerian Kesehatan yang masih difungsikan saat ini. Hanya saja, sejak jumlah pasien Covid-19 melandai selama beberapa bulan terakhir, alat konvalesen jarang digunakan lagi.

“Sementara darah konvalesen, alatnya ada di kami. Kan itu bantuan dari Kementerian Kesehatan, tidak digunakan karena untuk Covid-19. Tapi, kedepannya bisa digunakan untuk yang lain. Sementara ini kami siapkan untuk plasma konvalesen dulu," ucapnya.

Jenis kebutuhan darah yang paling banyak diperlukan yakni, darah O dan A kemudian B dan AB. Hanya saja, B dan AB banyak yang butuh tetapi orang yang memiliki dua jenis darah ini sedikit. Sedangkan O dan A, yang butuh banyak, tapi yang punya juga banyak sehingga seimbang.

Sehingga, kebutuhan dua jenis darah ini juga pihaknya masih bergantung banyak dari PMI. Terlebih lagi PMI juga memiliki pendonor aktif yang sudah terdaftar. Jika dibutuhkan, biasanya PMI tinggal membuka data untuk menghubungi orang yang memiliki darah tersebut.

"Makanya selalu kurang di B sama AB ini, karena yang butuh banyak tapi yang punya sedikit. Kalau misalnya terjadi kekurangan ya cari dari daerah sekitar, mulai dari keluarga pasien," imbuhnya.(sas)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X