TIDENG PALE – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung berkomitmen untuk bisa menurunkan angka stunting. Bahkan menargetkan, tahun 2024 mendatang, Bumi Upuntaka—sebutan lain KTT, bisa zero stunting.
Menurut Bupati KTT Ibrahim Ali, jika stunting tanpa penanganan, bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak-anak. Pasalnya, stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan anak secara fisik. Tapi juga berimbas pada kurangnya asupan nutrisi yang seimbang.
“Hal itu bisa memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh, hingga perkembangan otak anak. Jangan sampai terjadi di KTT,” harap Ibrahim, belum lama ini.
Pria yang merupakan mantan Ketua DPRD KTT ini mengajak seluruh komponen masyarakat, untuk bersama-sama cegah stunting. Dengan memulai pola hidup sehat, makanan yang bergizi, pola asuh yang baik dan sanitasi yang baik.
Upaya pemerintah daerah mencegah angka stunting, dengan mengalokasikan anggaran dalam hal perbaikan fasilitas kesehatan. Termasuk pemberian makanan tambahan gizi dan sosialisasi pola hidup sehat.
Keberhasilan mencegah stunting bukan hanya menjadi tugas kepala daerah. Melainkan, menjadi urusan seluruh pemerintah dan unsur masyarakat. “Peran penting masyarakat untuk mencegah stunting ini menjadi kunci utama. Kemudian didorong dari sisi kesehatan dan pola asuh anak,” harapnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Tideng Pale Rihadi mengatakan, pemerintah desa mendukung setiap kebijakan yang diambil dalam upaya pencegahan stunting. Dia akui, sosialisasi soal pola hidup sehat sudah sering disampaikan kepada masyarakat. “Alhamdulillah, respons dari warga saya sangat baik, kalau dalam urusan menjaga kebersihan lingkungan,” singkatnya. (*/mts/uno)