TIDENG PALE - Bupati KTT Ibrahim Ali lakukan kunjungan kerja ke salah satu eksportir sarang burung walet (SBW) di Jakarta, belum lama ini.
Kunjungan tersebut, untuk membuka akses pasar pengiriman SBW dari wilayah KTT. Diharapkan, harga jual SBW di tingkat petani lebih baik serta menggali optimalisasi pajak demi meningkatkan pendapatan daerah.
Langkah tersebut diambil sebagai penguatan kemitraan pemerintah daerah, melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda). “KTT saat ini, sudah menjadi sentra SBW secara tingkat nasional. Bahkan rumah burung walet di KTT jumlahnya lebih banyak dibandingkan rumah warga,” terang Ibrahim.
Potensi keberadaan SBW, bisa bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi. Sehingga, pemerintah hadir dengan membantu sosialisasi budidaya SBW, supaya pendapatan yang dihasilkan petani lebih besar.
Selain itu, menurut Ibrahim, kualitas SBW dari KTT banyak diminati pembeli dari Tiongkok. Lantaran ada kualitas tersendiri berdasarkan ciri khasnya. “Warna dan kandungan nitrit rendah,” imbuhnya.
Pemkab meyakinkan tahun ini bisa menjadi pilot project pengembangan SBW dari Kementerian Pertanian (Kementan). Rencananya, bakal mendapatkan bantuan sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan SBW.
“Nantinya petani akan mendapatkan alat pencucian SBW. Termasuk menjadi pencontohan tata kelola usaha sarang walet yang berkelanjutan,” tutur Ibrahim.
Hal senada diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Tana Tidung Rudi. Dia mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya menggali dan meningkatkan pemahaman para petani SBW. Dengan berbagai pola latihan yang diberikan.
Diharapkan, adanya pelatihan hasil produksi para petani semakin meningkat. Pasalnya, pemerintah akan memfasilitasi untuk ekspor SBW. “Kita berharap, hasil produksi para pelaku usaha SBW terus meningkat. Sehingga rencana KTT sebagai sentra pengembangan SBW dapat tercapai,” singkatnya. (*/mts/uno)