TARAKAN - Pipa Embung Indulung yang sempat mengalami kebocoran, sudah ditangani Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V.
Sejumlah perbaikan yang dilakukan, diantaranya karet pipa, plant yang sudah lama dan baru diketahui mengakibatkan kebocoran. Saat dilakukan komisioning atau pengujian untuk membuktikan struktur, sistem, dan komponen instalasi terpasang yang dioperasikan dengan memenuhi persyaratan dan kriteria desain.
Kepala Satker Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V, Rudiansyah menjelaskan perbaikan menjadi tanggung jawab sebelum diserahkan ke Pemkot Tarakan. Pengecekan dilakukan bersama PDAM belum lama ini, untuk memastikan pipa yang mengalami kebocoran sudah dilakukan perbaikan seluruhnya.
“Terakhir kebocoran di dekat jembatan, tapi sudah clear saat Minggu (18/9) lalu. Air sudah bisa dialirkan. Sebelumnya kami sudah coba komisioning, tapi ada kebocoran. Karena masyarakat sangat memerlukan, akhirnya dialirkan dulu dan dihentikan untuk perbaikan. Sekarang sudah beroperasi normal,” terangnya, Senin (19/9).
Komisioning dilakukan sejak Jumat (17/9) sebagai uji pengaliran air. Terlebih lagi, pipa yang sudah tertanam beberapa tahun. Sehingga diperkirakan karet yang menghubungkan pipa menjadi kaku. Pengujian biasanya dilakukan hingga 2 minggu, dengan melakukan komisioning dari bar besar ke bar kecil. Biasanya di bar besar baru terlihat kebocorannya.
Pipa yang digunakan pun lumayan besar, pipa 630 dengan ketebalan hingga 5 cm. Dari komisioning yang dilakukan ada sejumlah kebocoran. Mulai dari titik pertama pekan lalu. Sesuai pengerjaan bersama PDAM, diselesaikan selama seharian. Setelah dilakukan tes lagi, ternyata ada kebocoran dan diselesaikan hingga Minggu lalu.
“Sesuai arahan Pak Wali Kota, diselesaikan sehari. Alhamdulillah maintenance selesai dan saat dicoba kembali, karena bocornya kurang akhirnya air masuk 150 liter per detik. Sekarang kami tunggu sampai tidak ada kebocoran lagi. Selanjutnya, proses administrasi penyerahan,” bebernya.
Sumber air baku di Embung Indulung, mengandalkan Sungai Indulung yang memiliki debit air lebih besar dari embung lain. Sehingga, ketahanan dan kapasitas air lebih baik dan bisa diandalkan. Sehingga bisa membantu kebutuhan air baku di Kecamatan Tarakan Timur dan Tarakan Tengah, yang sebelum ini hanya bergantung dari Embung Binalatung.
“Fungsi Embung Indulung ini murni air baku. Semua embung yang ada di Tarakan, seperti Bengawan, Rawasari dan Binalatung maupun Indulung ini dibangun BWS dan murni untuk air baku,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan Khairul mengatakan, embung dengan daya tampung 128 ribu meter kubik dengan debit 200 meter liter per detik ini direncanakan akan dioperasikan sesegera mungkin. Untuk melayani pelanggan PDAM yang tinggal di wilayah Tarakan Timur dan sebagian Tarakan Tengah.
“Ini bisa mengatasi keterbatasan kapasitas produksi dari Embung Binalatung,” ujarnya.
Berbagai infrastruktur pendukung telah lengkap terpasang. Mulai dari sambungan listrik hingga pipa penyalur utama, yang akan mengalirkan air bersih ke rumah-rumah warga. Ia pun memantau langsung pengerjaan perbaikan pipa yang bocor.
“Saya sudah meminta PDAM untuk mematangkan langkah jangka pendek, menengah, dan panjang. Mengingat jumlah penduduk terus bertumbuh. Permasalahan ini perlu penanganan secara holistik dan proses,” tutupnya. (sas/uno)
