Akses Jalan ke Lokasi PLBN Diprioritaskan

- Jumat, 23 September 2022 | 02:51 WIB
PENGERJAAN JALAN: Kepala BPJN Kaltara Zamzami memberikan penjelasan terhadap pengerjaan jalan perbatasan.
PENGERJAAN JALAN: Kepala BPJN Kaltara Zamzami memberikan penjelasan terhadap pengerjaan jalan perbatasan.

DI Kalimantan Utara (Kaltara) terdapat dua jenis jalan yang menjadi tanggung jawab pusat. Yakni jalan nasional 605 kilometer (Km), dan jalan perbatasan sepanjang kurang lebih 1.000 Km.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara (Kaltara) Zamzami. Untuk jalan nasional, yang kini tengah ditangani merupakan ruas dari perbatasan Berau-Bulungan hingga Tanjung Selor, serta Tanjung Selor–Sei Ular, Nunukan.

Ada beberapa kegiatan yang kini tengah dilaksanakan. Antara lain, pemangkasan atau penurunan jalan. “Syarat tanjakan jalanan adalah maksimal 15 derajat kemiringan. Jadi ada beberapa titik yang kita turunkan,” terang Zamzami.

Selain itu, ada juga kegiatan perbaikan dan pelebaran jalan. Di antaranya di ruas antara Tanjung Selor–Berau. Dari 47 Km, ada sekitar 12 Km yang sementara ini dilebarkan. Juga di ruas antara KTT–Malinau. Ada kegiatan pelebaran dan penurunan bukit.

Sementara itu, untuk jalan perbatasan. Dari sekitar 1.000 Km, ada beberapa jenis. Yaitu, jalan paralel perbatasan dan akses perbatasan. Jalan tersebut salah satunya untuk mendukung keberadaan (Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Diketahui, ada 4 PLBN yang dibangun di perbatasan Kaltara. Yaitu PLBN Sei Pancang di Sebatik, PLBN Labang, Long Nawang dan Long Midang di Krayan.

Dari 4 PLBN ini, di PLBN Long Midang yang paling sulit aksesnya. Sehingga akses jalan darat menuju ke Long Midang atau Long Bawan, Krayan menjadi prioritas pembangunan.

“Kalau PLBN Sebatik, itu akses laut. Kemudian PLBN Labang masih bisa diakses lewat sungai dari Mansalong (Lumbis). Sementara di Long Nawang bisa lewat Kaltim. Sedangkan di Long Bawan, satu-satunya akses hanya lewat udara,” ungkap dia.

Bukan berarti akses jalan ke 3 PLBN itu tidak dibangun, namun ada skala prioritas. Secara bertahap jalan ke semua PLBN akan dibangun, agar aksesnya mudah. Utamanya untuk pengangkutan barang.

Terkait dengan jalan Malinau – Long Bawan, yang juga merupakan akses penghubung ke PLBN Long Midang. Menurut Zamzami, di ruas jalan sepanjang 207 kilometer tersebut, kini ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Di antaranya relokasi atau perubahan jalur jalan, serta pembangunan beberapa jembatan.

“Salah satu akses vital yang sekarang sudah terbangun, jembatan Melasuk di Semamu Malinau. Karena sebelum jembatan ini ada, akses pengiriman barang sangat sulit. Termasuk mobilisasi alat dan pengiriman BBM (Bahan Bakar Minyak),” tuturnya.

Kini setelah jembatan selesai dibangun, meski masih semi permanen. Maka, pengiriman barang, mobilisasi alat dan BBM akan lebih mudah.

Untuk kegiatan relokasi jalan, dilakukan karena eksisting jalan yang sudah ada sekarang kondisi geometriknya tinggi. Melebihi derajat yang dipersyaratkan. Banyak titik yang ketinggiannya 30 derajat, bahkan lebih. Sementara syaratnya maksimal 15 derajat.

“Kita tidak turunkan di jalan eksisting yang ada sekarang. Selain biaya tinggi, juga ada risiko longsor. Karena potongnya terlalu tinggi, bahkan bisa membentuk tebing hingga 100-an meter. Alternatifnya, kita pindahkan atau direlokasi. Dan sekarang sedang dalam pengerjaan,” ujar Zamzami.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X