TANJUNG SELOR - Pembangunan Pelabuhan Feri di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan masih dalam proses hingga kini.
Pasalnya, selama ini masyarakat Bunyu menggunakan dermaga milik Pertamina. Pelabuhan tersebut sangat terbatas, terutama untuk akses kapal angkut barang. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Utara (Kaltara) Andi Nasuha mengatakan, pembangunan Pelabuhan Feri di Bunyu digenjot pengerjaannya. Terlebih lagi, pelabuhan tersebut bukan hanya untuk kapal Feri saja. Nantinya bisa digunakan untuk speedboat.
Mengingat, masyarakat yang ingin keluar dari Bunyu ataupun datang ke Bunyu menggunakan pelabuhan milik Pertamina. “Pelabuhan Bunyi on progres dan dipantau perkembangannya. Sudah dilakukan groundbreaking awal tahun ini. Kemudian target penyelesaiannya tahun 2023 mendatang,” ujarnya, Jumat (23/9).
Pembangunan pelabuhan tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Anggaran sebesar Rp 80 miliar melalui pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
“SBSN ini untuk pembiayaan proyek infrastruktur secara earmarked. Itu dilakukan agar tidak membebani APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," terangnya.
Sejak tahun 2016 merencanakan membangun pelabuhan Bunyu. Hal ini ditandai dengan melakukan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED), serta membuat masterplan. Kemudian diserahkan ke pusat untuk dibangunkan pelabuhan.
“Sejauh ini sudah tidak ada masalah. Pembangunan sudah berjalan dan kita harap sesuai target terselesaikan,” jelasnya. (fai/uno)