TANJUNG SELOR – Pertanian holtikultura merupakan salah satu langkah untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Bahkan salah satu cara efektif untuk mencegah terjadinya inflasi di Kaltara.
Kelebihan pertanian holtikultura, tidak membutuhkan lahan yang besar seperti pada pertanian lainnya. Tidak hanya membuat Kaltara menyebabkan inflasi. Tapi juga membuat daerah Kaltara bisa lebih kuat dari segi kebutuhan pangan.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara Heri Rudiono, perkembangan pertanian holtikultura bisa membuat pertanian dan kebutuhan pangan bisa terpenuhi.
“Jika perencanaan pertanian holtikultura ini sesuai dengan target. Maka kenaikan harga pangan bisa ditekan,” ujar Heri, kemarin (17/10).
Tidak hanya sekadar gencar kepada masyarakat, untuk ikut mengembangkan pertanian holtikultura saja. Namun, Pemprov Kaltara juga akan ikut turun tangan dengan memberikan edukasi pertanian holtikultura. Serta memberikan bantuan bibit kepada para petani.
“Seperti 1 juta bibit tani holtikultura. Sudah ada 900 ribu bibit tani holtikultura yang DPKP Kaltara distribusikan ke petani dan masyarakat. Bahkan, penanaman itu dibuka langsung Gubernur Kaltara,” terangnya.
Ia berharap, selain bibit bantuan yang diberikan. Ke depan, masyarakat dapat menanam secara mandiri dengan membeli bibit pilihan. Selain bibit cabai, Pemprov Kaltara juga akan mendorong para petani dan masyarakat untuk menanam bibit hortikultura lainnya, seperti wortel dan tomat.
Dengan harapan, kebutuhan pangan di Kaltara bisa semakin kuat dan mampu mencegah terjadinya inflasi. “Jika tak dijual, setidaknya bisa dimanfaatkan sebagai kebutuhan sendiri,” harapnya. (fai/uno)
