Wanita Disabilitas Diduga Dilecehkan

- Sabtu, 22 Oktober 2022 | 13:16 WIB

TARAKAN - Wanita disabilitas berinisial YN diduga menjadi korban pelecehan seksual oknum pria yang sudah memiliki beristri, di Jalan Mulawarman RT 24 Kelurahan Karang Anyar Pantai.

Wanit berusia 31 tahun itu tinggal bersama orangtua dan saudaranya, tidak jauh dari rumah pelaku. Pengakuan korban sudah dilecehkan pelaku sebanyak 4 kali di rumah sewa yang ditempati pelaku.

Keluarga korban Yasdiana mengakui, komunikasi dengan korban tidak ada kendala meski memiliki pola pikir masih seperti anak-anak. Korban pun saat ini tengah mengikuti terapi dan pendampingan dari psikolog. Untuk memastikan keterangan pelecehan memang benar.

“Kami sudah lapor ke Polres Tarakan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan. Memang katanya kalau anak di bawah umur cepat diproses. Tapi ini kan sudah usia dewasa, ya jadi perlu proses. Korban juga disabilitas, makanya keterangannya dipastikan memang benar,” jelasnya, Jumat (21/10).

Pengakuan korban, ia datang ke rumah pelaku karena dipanggil dan dijanjikan uang. Setelah korban masuk ke dalam rumah dan dilecehkan, lalu korban diberikan uang. “Iya dia panggil, nanti dikasih uang katanya korban. Jadi ada iming-iming dikasih uang. Memang biarpun usianya tua, pikirannya masih anak-anak,” ungkapnya.

Saat pertama kali dilecehkan, korban mengatakan sempat melawan. Tapi lantas diancam pelaku. Jika teriak akan malu dan korban bisa dianiaya kakaknya. Karena ada ancaman ini juga, korban akhirnya takut dan menuruti kemauan pelaku.

“Semua saudaranya laki-laki, makanya takut dipukul. Ketahuannya sudah keempat kali. Ibu kos cerita, katanya sudah jadi bahan pembicaraan. Saat hari kejadian, ia melihat YN lewat ditanya mau kemana. Tapi dijawab ada deh. Ibu kos diam saja, terus ada sendal YN di depan kos laki-laki itu. Diketok lama, mau dibuka ternyata dikunci,” bebernya.

Tidak lama keluar pelaku, ibu kos menanyakan korban. Meskipun awalnya dijawab tidak ada. Kemudian dijawab sama pelaku, jika YN memasak di dapur. Sementara, YN tidak bisa memasak. Ibu kos yang tidak mau gaduh akhirnya pulang dan berhenti di lorong gang.

Beberapa lama kemudian, YN keluar membawa wajan untuk meyakinkan keterangan pelaku. Bahwa YN sedang memasak di rumah pelaku. Pelaku diketahui bekerja sebagai buruh bangunan dan istrinya berada di luar kota.

Menurutnya, tetangga di sekitar ada yang melihat korban ke rumah pelaku. Namun tidak menyampaikan ke pihak keluarga, karena tidak mau terlibat.

“Korban ini tidak suka. Kami tanya diapain, disebutlah semua. Dalam tiga hari sama psikiater juga ada. Kami tanya keterangan sama tidak berubah, jawabannya begitu terus. Katanya waktu dilecehkan korban pertama kali sakit, tapi bilangnya kan dikasih uang biru dua. Jadi Rp 100 ribu,” tuturnya.

Ia pun menyayangkan pelaku dan keluarganya yang tidak ada itikad baik kepada korban maupun pihak keluarga. Melainkan pelaku meminta orang lain untuk memfasilitasi bertemu dengan keluarga korban. Bahkan mengatakan akan menikahi korban.

“Kami sudah lapor polisi pada 4 Oktober lalu, tapi belum ada tindak lanjut. Masih tunggu hasil pemeriksaan psikolog dan saksi juga. Waktu polisi tanya ke pelaku, malah tidak mengaku,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Tarakan Mariyam membenarkan adanya laporan wanita disabilitas jadi korban pelecehan. Pihaknya turut mendampingi penanganan kasus ini.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X