Transportasi Pengaruhi Inflasi Tahunan di Kaltara

- Rabu, 2 November 2022 | 13:19 WIB
DAMPAK INFLASI: Sektor transortasi mempengaruhi inflasi tahunan Kaltara sebesar 22,24 persen.
DAMPAK INFLASI: Sektor transortasi mempengaruhi inflasi tahunan Kaltara sebesar 22,24 persen.

 

TANJUNG SELOR - Harga barang atau jasa di Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami deflasi secara bulanan, sebesar -0,06 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) 111,97 pada September 2022 menjadi 111,90 untuk Oktober 2022.

Akan tetapi, untuk inflasi tahun kalender sebesar 4,11 persen dan inflasi tahun ke tahun 6,06 persen. Inflasi tahunan di Kaltara, dipengaruhi oleh transportasi sebesar 22,24 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 7,43 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,23 persen. Kemudian, kelompok makanan, minuman dan tembakau 5,19 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,76 persen. Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 2,60 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,51 persen, kelompok pendidikan 0,63 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,60 persen.

“Ada juga kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,44 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,40 persen,” terang Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Slamet Romelan, Selasa (1/11).

Pada Oktober 2022, kelompok pengeluaran yang memiliki andil bulanan yang dominan terhadap inflasi bulanan. Berupa kelompok transportasi 0,09 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,04 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,00 persen.

Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,00 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,00 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,00 persen. Kemudian untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,00 persen, kelompok kesehatan 0,00 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,00 persen dan kelompok pendidikan 0,00 persen. 

“Kalau untuk kelompok yang memberikan andil bulanan adalah makanan, minuman dan tembakau -0,20 persen,” imbuhnya.

Jika kelompok makanan, minuman dan tembakau diperinci. Maka terjadi inflasi secara tahunan pada kelompok bahan makanan 5,19 persen. Inflasi kalender sebesar 0,48 persen dan deflasi bulanan -0,95 persen. Inflasi tahunan kelompok bahan makanan di Kota Tanjung Selor 10,93 persen, inflasi kalender 4,96 persen, dan inflasi bulanan 0,41 persen. 

“Untuk kelompok bahan makanan di Kota Tarakan mengalami inflasi tahunan sebesar 3,88 persen, deflasi kalender -0,55 persen dan deflasi bulanan -1,28 persen,” tuturnya. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X