TIDENG PALE – Dalam momentum Festival Budaya Irau, Kabupaten Tana Tidung (KTT) pun mempersembahkan kado spesial. Berupa pemecahan rekor MURI.
Ada tiga rekor yang dilaksanakan, dua diantaranya digelar pada Jumat (4/11). Yakni pemecahan rekor MURI makanan khas Tidung berupa kue kumpol terbanyak sedunia dengan 1.300. Rekor MURI selanjutnya, Pusak Sarai terbanyak se-Kaltara mencapai 500. Diagendakan hari ini (5/11), rekor MURI berupa Lesung terpanjang.
Bupati KTT Ibrahim Ali mengatakan, pencapaian rekor ini bagian dari rangkaian Irau. Ada tiga rekor MURI yang dipecahkan, salah satunya pembuatan kue kumpol terbanyak. Kumpol ini merupakan makanan atau jajanan khas budaya Tidung. Yang digagas oleh Ketua Tim Penggerak PKK di Kecamatan Sesayap Hilir.
“Awalnya, ada seribu kumpol yang mereka pecahkan. Ternyata setelah diverifikasi oleh tim MURI, jumlahnya bertambah. Rekor MURI yang dipecahkan bukan hanya skala Indonesia tapi dunia,” bangga Ibrahim.
Rekor MURI kedua, yaitu Pusak Sarai. Historisnya Pusak Sarai ini, menurut Ibrahim, panjang kisahnya dan biasa digunakan oleh orang Tidung ketika ada acara besar.
“Harapan kita, ini bisa dilirik oleh Kementerian Pariwisata untuk dijadikan adat budaya, destinasi pariwisata adat Ulunpagun di Indonesia. Utamanya di Kaltara, untuk kemudian bisa masuk di Pesona Indonesia,” harapnya.
Ke depan, agenda yang sama akan rutin digelar setiap tahun. Pasalnya, potensi pariwisata adat seperti ini yang perlu dipromosikan. Supaya diketahui khalayak banyak dan bisa dipromosikan hingga tingkat nasional.
“Sebenarnya masih banyak adat istiadat budaya yang perlu kita kembangkan. Caranya seperti dengan pameran seperti ini. Insya Allah kegiatan yang sama bakal kita gelar kembali tahun depan,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata KTT Iwanto. Dia mengatakan, promosi budaya adat istiadat daerah itu penting. Untuk kemudian bisa diketahui oleh khalayak umum. Tentunya masih banyak potensi yang perlu dikembangkan.
“Kita sangat support dengan terlaksana Irau ini. Kita harapkan ini bisa mendongkrak potensi wisata di daerah,” singkatnya. (*/mts/uno)