TANJUNG SELOR - Inflasi Tanjung Selor saat ini berada di peringkat tertinggi di Indonesia dengan 9,11 persen. Tingginya angka inflasi tersebut tentu menjadi perhatian.
Dengan tingginya inflasi Tanjung Selor, menjadi citra buruk bagi pemerintah. Baik provinsi maupun kabupaten. Di mana, pemerintah daerah dianggap gagal dalam menekan angka inflasi.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Kaltara Ilham Zain mengaku, jika Pemprov Kaltara sudah melakukan sejumlah upaya dalam menekan dan menurunkan angka inflasi. Mulai dari melaksanakan program Subisidi Ongkos Angkut (SOA) Barang hingga menanam dan membagikan bibit cabai.
“Selain itu, ketika ada harga kebutuhan pokok yang sulit. Maka harus dilakukan pendistribusian, misalnya beras dikendalikan oleh Bulog. Kemudian dari organisasi perangkat daerah terkait untuk mendukung stabilisasi,” terangnya, Kamis (10/11).
Dia juga mengatakan, melakukan audensi dengan maskapai penerbangan. Tahun ini, pemerintah telah melaksanakan audensi dengan beberapa maskapai penerbangan seperti Citilink dan Air Asia, guna menangani tingginya harga angkutan udara.
“Hasil dari audiensi itu, dibukanya penerbangan Citilink di Tarakan,” kata dia.
Tidak hanya itu, pada saat jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), pemerintah juga melaksanakan gelar pasar murah bekerja sama dengan TTIC Pusat. Kemudian ada Pekarangan Pangan Lestari (P2L), hal ini untuk menjaga ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga.
“P2L ini telah berjalan di Nunukan dan Tarakan, bantuannya sebesar Rp 15 juta yang dicairkan dalam 2 tahap setiap triwulan,” ujarnya.
Program lainnya, berupa penanaman cabai dan bawang merah yang dilaksanakan di Kabupaten Bulungan. Ada juga sidak pasar yang terlaksana di seluruh kabupaten kota, guna memonitoring harga pangan di pasar. Kemudian, kerja sama antar daerah berupa pengiriman sapi potong dari Kabupaten Gorontalo Utara dengan Kota Tarakan.
“Itu semua sudah kita lakukan. Jadi kami bukan diam, ini upaya kami dalam menekan inflasi, khususnya di Tanjung Selor,” pungkasnya. (fai/uno)
