TARAKAN - Sebanyak 93 lanjut usia (lansia) di Tarakan akan mendapatkan bantuan makan dua kali sehari, dengan nilai Rp 21 ribu per hari dari Kementerian Sosial (Kemensos). Program bantuan makanan ini diberikan kepada lansia mandiri.
“Lansia itu sebenarnya usia 60 tahun. Tapi lansia mandiri ini yang berusia 80 tahun ke atas dan hidup mandiri. Itu diberikan makanan bungkusan atau nasi kotak,” terang Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan Arbain, Kamis (10/11).
Dari data 93 lansia penerima bantuan, nantinya akan dilakukan validasi kembali di lapangan. Untuk memastikan lansia mandiri berhak mendapatkan bantuan makanan. Sebab pihaknya khawatir lansia yang terdata, sudah ada yang meninggal dunia.
“Dikasih makan setiap hari dua kali, siang dan malam. Standar makanannya itu dipersilakan setiap daerah untuk menyesuaikan kemampuan anggaran. Karena anggarannya itu cuma Rp 21 ribu untuk dua kali makan. Jadi, ini kurang pas dengan harga segitu. Makanya, disesuaikan untuk kelompok masyarakat yang menyediakan makanan bagi lansia,” jelasnya.
Dari 20 kelurahan yang ada di Tarakan. Hanya ada 2 kelurahan yang tidak mendapatkan program ini. Sedangkan per kelurahan, jumlah lansia yang mendapatkan bantuan bervariasi, antara 2-5 lansia.
“Paket makanannya itu diantar langsung ke rumahnya masing-masing. Nama programnya permakanan, ini dari Kemensos. Kami juga baru dapat informasi bulan lalu. Makanya kami harus verifikasi di lapangan lagi. Ini seharusnya perlu dikomunikasikan lebih awal, kalau misalnya ada program seperti itu,” harapnya.
Lebih lanjut, kata Arbain, program ini hanya berjalan selama sebulan yaitu pada Desember 2022. Pihaknya akan terus mengusulkan jika ada program dari Kemensos. Karena di tahun sebelumnya ada bantuan kepada lansia yang diberikan dalam satu kali bantuan sebesar Rp 1,2 juta.
“Mudah-mudahan tahun ini juga masih ada atensi lansia yang diberikan bantuan dari Kemensos. Sasarannya itu lansia yang hidupnya sendiri,” pungkasnya. (sas/uno)
