Karhutla Bencana Tertinggi di Kaltara

- Sabtu, 12 November 2022 | 10:12 WIB
KARHUTLA MENDOMINASI: Petugas BPBD Kaltara saat melalukan pemadaman di salah satu titik karhutla beberapa waktu lalu.
KARHUTLA MENDOMINASI: Petugas BPBD Kaltara saat melalukan pemadaman di salah satu titik karhutla beberapa waktu lalu.

TANJUNG SELOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara masih menyusun dokumen kebencanaan. Hal itu dilakukan untuk memetakan potensi bencana yang terjadi di Kaltara.

Kepala BPBD Kaltara Robby Y Hatman mengakui, terus berkoordinasi dan melakukan rapat bersama sejumlah stakeholder terkait. Dalam mengerjakan penyusunan dokumen kebencanaan.

“Kita masih lakukan penyusunan. Jadi proses itu masih berjalan,” ujarnya, Jumat (11/11).

Menurut dia, kajian kebencanaan yang masih berproses harus segera dikejar penyelesaiannya. Kemudian disusun dulu kajian risiko bencana, untuk menindaklanjuti hingga menjadi dokumen kebencanaan di Kaltara. Berdasarkan hasil pertemuan dan pembahasan bersama stakeholder terkait, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi bencana yang tertinggi di Kaltara.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltara Andi Amriampa menambahkan, penyusunan dokumen penanggulangan bencana ditargetkan tuntas tahun ini. Mengingat, prosesnya telah dimulai sejak April 2022 berupa asistensi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kemudian ada pertemuan BNPB dengan Gubernur Kaltara dan dilakukan lokakarya penanggulangan bencana. 

“Setelah ini dokumen akan dirapikan dan kami lakukan konsultasi akhir dengan BNPB. Nantinya akan melibatkan Bappenas dan Kemendagri,” terangnya.

Setelah dilakukan asistensi ketiga di Jakarta, maka diharapkan dokumen kajian risiko bencana ini rampung. Sekaligus bisa disetujui BNPB. Dokumen itu bisa juga disetujui melalui surat keputusan Gubernur. 

“Bisa dengan Pergub (Peraturan Gubernur). Intinya kita menargetkan bisa terselesaikan,” imbuhnya.

Berkaitan risiko bencana di Kaltara, ia menyebutkan, terdapat 12 kerawanan yang telah terdata berdasarkan hasil pemetaan BNPB. Terdiri dari klasifikasi risiko bencana yang tinggi, sedang dan rendah. Terdapat 12 bencana meliputi banjir, banjir bandang, Covid-19, cuaca ekstrim, epidemi wabah penyakit, gelombang ekstrim, gempa bumi, Karhutla, kegagalan teknologi, kekeringan, tanah longsor dan tsunami. 

“Dari 12 bencana ini, terbagi lagi dalam kelas yakni kelas bahaya, kerentanan dan kapasitas serta risiko. Dari 12 bencana ini, paling banyak terjadinya Karhutla lalu disusul banjir. Karhutla kerap terjadi di Bulungan, tepatnya di Kecamatan Tanjung Palas Timur dan di Kabupaten Nunukan,” tuntasnya. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X